Norwegia Mitra Penting Indonesia
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya saat pertemuan Komisi I DPR RI dengan delegasi Parlemen Norwegia, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020). Foto : Andri
Norwegia, negara Eropa utara dipandang sangat peting bagi Indonesia. Dari Norwegialah diharapkan pintu gerbang blokade Uni Eropa bisa dibuka bagi produk kelapa sawit Indonesia. Sebagai mitra penting dan strategis, banyak bidang yang sudah dikerjasamakan dengan Norwegia. Dari peningkatan perdagangan, alih teknologi, dan kontak antar-warga sudah dilakukan.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya saat memberikan sambutan pada pertemuan Komisi I DPR RI dengan delegasi Parlemen Norwegia, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020). “Sebagai salah satu mitra terdekat Indonesia, Norwegia tentu berada pada prioritas tinggi kami untuk kerja sama bilateral, termasuk dalam hal kemitraan dengan sesama anggota parlemen,” ucap Riefky.
Kedua Parlemen diharapkan mendukung kerja sama yang sudah dilakukan kedua pemerintahannya. Ekspresi hubungan yang kuat antara Indonesia dan Norwegia tersebut terwakili ketika pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dengan PM Norwegia Erna Solberg di Jakarta pada 30 November 2015. Pertemuan itu menghasilkan beberapa komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor, terutama perikanan, energi, dan lingkungan.
“Ini adalah bukti bahwa hubungan bilateral Indonesia-Norwegia terus berlanjut dan semakin kuat di berbagai bidang sejak awal hubungan keduanya bermula di tahun 1951. Kunjungan ini juga sangat tepat momentumnya, karena kita tengah memperingati tahun ke-70 hubungan diplomatik kita,” ungkap politisi Partai Demokrat itu.
Ada lebih dari 35 perusahaan Norwegia yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan tersebut bergerak di bidang minyak dan gas, energi terbarukan, industri maritim, perikanan, dan akuakultur. Riefky berharap, kerja sama bisnis dan perdagangan itu bisa semakin meningkat ke depan. Apalagi, Norwegia punya keunggulan di bidang perikanan dan akuakultur, serta energi terbarukan.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah di atas 5 persen setiap tahun sejak 2010, dan negara ini memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke 16 di dunia. Indonesia juga telah menetapkan target untuk menjadi salah satu dari 10 ekonomi top dunia pada tahun 2025. Pemerintah kita juga telah menetapkan agenda pembangunan yang ambisius. Ini termasuk peningkatan yang signifikan dari infrastruktur, sektor energi, dan meningkatkan potensi maritim Indonesia,” papar legislator dapil Aceh itu lagi. (mh/sf)