BTIKK Bali Bantu Pengrajin Lokal
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri. Foto : Husen/mr
Kehadiran Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) di Denpasar, Bali, diapresiasi karena sangat membantu masyarakat pengrajin lokal. Beragam produk kerajinan berbahan keramik dihasilkan di sini. Unit Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini telah membuka akses teknologi bagi para pengrajin kecil.
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengemukakan hal ini di sela-sela mengunjungi BTIKK bersama Tim Kunspek Komisi VII DPR RI, Jumat (31/1/2020). Menempati gedung yang berusia lebih dari 30 tahun, BTIKK terus berkarya menghasilkan produk-produk inovatif. Komisi VII DPR RI berkesempatan melihat pengolahan bahan dasar keramik berupa tanah liat, cara desain, hingga memberi sentuhan pada produk keramik.
“Kita melihat industri ini mengandalkan teknologi untuk menghasilkan keramik. Salah satunya produk mangkuk besar dan kecil. Semuanya untuk mendorong bagaimana ibu-ibu yang tidak memiliki kegiatan bisa berkegiatan dengan kreativitas mereka dengan menggunakan fasilitas yang ada,” kata politisi Partai Golkar ini.
BTIKK ini membuka diri dengan pengrajin setempat untuk membangun kerja sama inovasi. Jika pengrajin tak memiliki alat yang memadai, BTIKK menjual bahan baku kerajinan keramik kepada para pengrajin untuk diolah menjadi produk kerajinan bermutu dan indah. "Pengrajin-pengrajin bekerja sama dengan BPPT untuk menghasillan produk-produk di sini. BPPT terbuka untuk bekerja sama dengan para pengrajin lokal,” imbuhnya.
Balai teknologi ini, lanjut Roro, sudah beradaptasi dengan perkembangan zaman. Balai ini juga sudah masuk di industri 4.0 yang semuanya berbasis teknologi. Bahkan, seperti disampaikan Kepala BPPT Hammam Riza, BPPT ingin membuka lagi balai teknologi selain keramik. "Dengan kehadiran teknologi fasilitas ini ingin diugunakan untuk berbagai macam industri," ungkap politisi dapil Jatim X itu. (mh/sf)