Komisi VII Dorong Percepatan Pembangunan Bandar Antariksa di Biak

17-02-2020 / KOMISI VII
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat memimpin tim kunjungan spesifik Komisi VII Ke Pulau Biak, Papua. Foto : Ria/mr

 

Komisi VII DPR RI mendukung rencana Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) untuk percepatan pembangunan Bandar Antariksa serta menjadikan Pulau Biak, Provinsi Papua sebagai pulau keantariksaan atau Space Island. Dukungan tersebut disampaikan Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto saat memimpin tim kunjungan spesifik Komisi VII Ke Pulau Biak, Papua, Sabtu (15/2/2020). 

 

Menurut Sugeng, Lapan harus segera membuat langkah-langkah mewujudkan mimpi besar ini. Pertimbangan dipilihnya Pulau Biak sebagai lokasi Bandar Antariksa sudah sangat tepat, karena lokasinya dekat dengan ekuator dan langsung menghadap ke Samudra Pasifik.

 

"Pulau Biak ini tempat yang paling efesien untuk dibangunnya Bandar Antariksa. Kami berharap proyek ini segera dilaksanakan," katanya di Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Atmosfer, dan Penginderaan Jauh (BKDPASPJ) Lapan, Biak Numfor, seraya meminta pihak Lapan, Pemda beserta stakeholder lain segera membentuk tim dalam membuat masterplan

 

Untuk turut mensukseskan berdirinya Bandar Antariksa dan menjadikan Pulau Biak sebagai Space Island. Legislator Fraksi Partai Nasdem itu mengatakan akan memperjuangkan anggaran yang dibutuhkan. "Kita akan dorong melalui fungsi anggaran di DPR RI. Karena kita tahu, menjadikan Pulau Biak sebagai Space Island akan memberikan multiplier effect pada masyarakat sekitar. Salah satunya pertumbuhan ekonomi," tegasnya 

 

Sementara itu, Kepala Lapan, Thimas Djamaluddin menyampaikan dalam proses membangun Bandar Antariksa, pihaknya melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua, serta perguruan tinggi di Papua. "Untuk analisis dampak lingkungan (AMDAL) kita kerja sama dengan perguruan tunggi yakni dengan Universitas Cenderawasih," katanya. 

 

Lapan menargetkan Bandar Antariksa skala kecil di Biak sudah bisa beroperasi sebelum 2024. Fasilitas ini ditujukan untuk uji terbang roket bertingkat yang sedang dikembangkan Pusat Tekonoligi Roket LAPAN. Pihaknya juga berencana membangun Bandar Antariksa berskala besar untuk peluncuran roket nasional dan internasional lewat kemitraan dengan negara lain. "Kami mencita-citakan Biak bukan hanya sekedar tempat peluncuran, sebagai Bandar Antariksa, tetapi ke depan diproyeksikan Biak menjadi Space Island," katanya. 

 

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Biak Numfor Markus O. Mansnembra mengatakan keberadaan pusat-pusat peluncuran roket dan pusat industri satelit teknologi tinggi diharapkan dapat mendorong pembangunan Biak menjadi lebih maju. "Jadi Bandar Antariksa tentu saja diharapkan bisa memacu kemajuan dan kemandirian secara nasional sekaligus harus memberikan manfaat kepada masyarakat setempat," ujarnya. 

 

Dengan adanya pembangunan Bandar Antariksa di wilayah itu diharapkan akan membuka peluang untuk penyerapan tenaga kerja dalam berbagai sektor, serta bisa menjadi tujuan wisata dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...