BUMN Karya Diminta ‘Quantum Leap’ Proyek Konstruksi

18-02-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Foto : Azka/mr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus mendorong para BUMN Karya untuk membuat quantum leap di bidang teknologi konstruksi. Sebab, selama ini dalam mengeksekusi mega proyek konstruksi kerapkali sewa alat atau bahkan membelinya dengan cara impor. Tentu hal ini mengurangi efisiensi dari segala sisi pengerjaan proyek tersebut.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan para Direktur Utama BUMN Karya di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020). Menurut Deddy, BUMN Karya harus segera mempertimbangkan masa depan dengan lebih cermat sebab pesta konstruksi Indonesia nyaris selesai.

 

“Bagaimana ini kita bisa ada quantum leap (lompatan besar) dalam hal teknologi. Kita berharap kalau bisa sudah ada karya yang bangun seperti di China kemarin. (Pembangunan) Rumah sakit hanya dalam 8 hari. Nah kalau bicara backlog perumahan kita 12 juta per tahun, masa tidak bisa kita tutupi dengan seperti itu, karena nanti bicara volume. Kalau kita bisa bangun di satu tempat 50 ribu rumah dalam sekian bulan, saya kira bank juga akan tertarik untuk membiayai,” ujar Deddy.

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini menjelaskan bahwa inovasi harus segera dilakukan guna memenuhi efisiensi pembangunan melalui cara-cara tersebut. Menurutnya apabila BUMN Karya ini berhasil ambil kesempatan untuk menciptakan sendiri peralatannya maka pembangunan yang dilakukan dalam hitungan hari seperti yang dilakukan Jepang dan China bukanlah sebuah impian semata.

 

“Kita tentu harus melakukan inovasi. Terutama ini kan hampir semuanya punya precast (beton pracetak) apakah ada inovasi baru yang lahir di kita baik dalam precast-nya maupun dalam peralatan konstruksi karena hampir seluruh mega project konstruksi kita ini masih sewa alat atau beli alat dari luar kebanyakan. Ini nilai  impornya kan besar,” jelas legislator dapil Kalimantan Utara tersebut. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...