Pertamina Diminta Selesaikan Antrean Panjang SPBU di Aceh

01-03-2020 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Aceh, Jumat (28/2/2020). Foto : Hendra/man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menyoroti seringnya terjadi antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Aceh. Menurutnya, antrean panjang kendaraan ini sudah berlangsung cukup lama, tetapi belum ada penyelesaian yang konkret. Faktanya sampai hari ini banyak SPBU di Aceh yang mengalami antre cukup panjang.

 

Pertamina diminta untuk dapat segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak berlarut. Perlu sebuah terobosan agar jumlah antrean dapat diminimalisir. Setelah melakukan pendalaman disebutkan bahwa banyaknya antrean itu terjadi karena banyak mobil-mobil baru yang seharusnya menggunakan BBM non-subsidi, tetapi menggunakan BBM subsidi.

 

“Alasan Pertamina bahwa terjadi antrean yang panjang yaitu adanya mobil-mobil baru yang seharusnya pakai bensin non-subsidi, tapi masib pakai bensin subsidi. Kalau menurut saya kan jumlah bensin mobil baru ini sebetulnya mungkin tidak terlalu besar persentasenya," tutur Hekal saat memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Aceh, Jumat (28/2/2020).

 

Politisi Partai Gerindra ini juga menyebutkan bahwa perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut apakah ancaman itu disebabkan karena kuota subsidi yang kurang atau karena banyak masyarakat yang membeli BBM dalam jumlah besar lalu dijual kembali dengan harga yang mahal. Jika memang terjadi penimbunan maka perlu segera dilakukan penertiban secara tegas.

 

"Masalahnya harus ditelusuri apakah kuota subsidi yang kurang atau memang sengaja diefisiensikan. Atau yang lebih parah lagi ternyata jangan-jangan pada ngantre karena beli dalam jumlah besar lalu dijual kembali. Harus ada penertiban dan perubahan manajemen jika hal itu terus terjadi," tegas Hekal.

 

Terhadap temuan ini, legislator dapil Jawa Tengah IX itu memastikan Komisi VI DPR RI akan membahas kembali dengan PT. Pertamina yang ada di pusat dan memastikan akan terus mengawal hal ini agar ke depannya antrean kendaraan yang terjadi di SPBU ini bisa diminimalisir. (hs/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...