Komisi V Sambut Positif Pengembangan Bandara Supadio

08-03-2020 / KOMISI V
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie saat pertemuan Tim Kunker Komisi V DPR RI dengan para mitra kerja di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (5/3/2020). Foto : Erman/Man

 

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie menyambut positif progres pengembangan Bandara Supadio, Kalimantan Barat (Kalbar). Sebelum dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II, Syarif menilai bandara ini di pagi hari layaknya pasar. Hal itu dikarenakan ramainya aktivitas di hilir mudik di Bandara ini.

 

"Pengembangan ini juga bisa mengurai traffic di udara. Saya sering mengalami 40 menit di udara, karena antri mendarat," ucap Syarif saat pertemuan Tim Kunker Komisi V DPR RI dengan para mitra kerja di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (5/3/2020).

 

Salah satu aspek yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II adalah perpanjangan landasan pacu atau runway. Sebelumnya, Bandara Supadio memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter, namun saat saat ini mendapat penambahan panjang menjadi 2.600 meter.

 

"Runway kita sebenarnya masih mampu untuk dilalui pesawat jenis airbus. Kalau cuma 2600, saya kira ke depannya butuh penambahan. Kebetulan pemerintah provinsi sudah menghibahkan sebagian lahan milik Pemda yg ada di Asrama Haji," ujar Syarief. Ia ingin ada kelanjutan dari program 2.600 meter agar bisa diperpanjang lagi.

 

Pada kesempatan yang sama, Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Eri Braliantoro mengatakan, kondisi penerbangan di awal 2020 ini mengalami kenaikan dari periode yang sama tahun 2019. Namun berbanding terbalik dengan jumlah penumpang. "Hal ini berlaku di hampir seluruh penerbangan di dunia akibat merebaknya Virus Corona," terang Eri

 

Eri juga memaparkan kondisi eksisting runway bandara Supadio memiliki panjang 2.250 meter dan lebar 45. Pihaknya sedang melakukan pekerjaan perpanjangan runway menjadi 2.600 meter dan diperkirakan selesai pada tahun 2020 ini.

 

Selanjutnya ada juga pekerjaan jalan inspeksi dalam rangka meningkatkan fasilitas pengamanan khususnya di daerah perimeter bandara. Kemudian pekerjaan saluran drainase runway untuk menghindari banjir yang sering terjadi akibat meluapnya air laut.

 

Tak hanya itu, PT Angkasa Pura II, lanjut Eri, juga melakukan penambahan sky bridge (jembatan penghubung), fixed bridge (jembatan tetap) dan garbarata. Garbarata eksisting di Bandara Supadio saat ini ada tiga unit dan dilakukan penambahan sebanyak empat unit, sehingga menjadi tujuh garbarata pada tahun 2020. (es)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...