DPR Dorong Kerjasama Energi Khususnya Nuklir Untuk Perdamaian
DPR mendorong peningkatan kerjasama di bidang energi dengan pemerintah Iran khususnya nuklir untuk tujuan perdamaian.
"Dimana-mana peran parlemen sangat besar. Posisi parlemen di Indonesia sudah jauh berbeda dibandingkan yang lalu apalagi jika antar parlemen sudah sepakat bisa mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari pemerintah masing-masing,"papar Wakil Ketua BKSAP Azwar Abu Bakar saat menerima Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu, (8/6).
Menurut Azwar, Iran merupakan negara mayoritas Islam yang sangat demokratis serta posisi dan pengaruh Iran di wilayah Timur Tengah sangat besar. "Mudah-mudahan kita dapat menjadi penyeimbang atau mediasi antar negara atau kawasan,"paparnya.
Dia menambahkan, sejauh ini memang sudah ada Group Kerjasama Bilateral (GKSB) antara Parlemen Indonesia- Iran sejak puluhan tahun silam.
"Sekarang memang sudah ada moratorium kunjungan kerja luar negeri namun untuk kerjasama bilateral tetap diperlukan,"paparnya.
Selain persoalan energi, lanjut Azwar, Iran sangat maju di bidang kedokteran seperti riset, stem cell dan sebagainya. Karena itu, DPR mengharapkan adanya kerjasama di bidang kedokteran antar kedua negara.
Dia menambahkan, kunjungan seperti GKSB antar kedua negara masih sangat berguna dan tetap dibutuhkan karena yang tadinya ada sumbatan pada tingkat eksekutif antar kedua negara bisa diselesaikan di tingkat lobi antar parlemen.
Azwar mencontohkan saat GKSB mengunjungi Brazil ternyata industri peternakan sapi di Brazil sangat maju, bahkan jumlah ternaknya melebihi jumlah penduduknya. "Pertanian juga sangat maju dengan area yang sangat luas,"jelasnya.
Itu semua, terangnya, dapat menjadi peluang yang besar bagi Indonesia untuk saling meningkatkan kerjasamanya di sektor perekonomian. (si)