Pemuda Harus Menjadi Bagian dari Solusi Bangsa
Ketua DPR RI Marzuki Ali mengajak para pemuda tidak terjebak sikap saling menyalahkan, dalam menghadapi permasalahan bangsa. Sebagai generasi penerus hendaknya mampu mempelajari memahami permasalahan bangsa seperti kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan. Dengan pemahaman yang benar pemuda diharapkan dapat menawarkan solusi.
“Kita jangan hanya pandai mengkritisi. Kritis itu penting tapi kita juga harus cerdas mencari solusi. Pemuda tidak boleh mudah saling menyalahkan. Kita harus jadi bagian dari solusi, jangan hanya mengkritisi dan pada akhirnya membuat masalah,” kata Marzuki dalam pidatonya pada acara pembukaan Rakernas II KNPI di Ternate, Maluku Utara, Jumat (10/6/2011).
Ia berharap KNPI sebagai organisasi kepemudaan dapat merespon persoalan pemuda dan kemasyarakatan. Diantaranya bagaimana menumbuhkan semangat kewirausahaan atau entrepreneurship. Baginya fakta yang ada saat ini sangat memprihatinkan, angkatan kerja baru cendrung hanya membangun mimpi menjadi pekerja atau karyawan. “KNPI dapat memotori bagaimana membangun semangat kewirausahaan ini,” imbuhnya.
Peluang kerja yang dapat disediakan pemerintah saat ini menurutnya terbatas. Walaupun target pertumbuhan ekonomi merangkaknaik namun belum memadai. Marzuki menyebut setiap 1 persen pertumbuhan berarti peluang kerja baru terbuka bagi 400 ribu orang. Apabila pertumbuhan 6 persen, peluang kerja berkisar 2,4 juta, masih jauh dari jumlah angkatan kerja baru. Pilihan terbaik adalah bagaimana mendorong pemuda memiliki keberanian menjadi pengusaha yang malah mampu membuka kesempatan kerja.
Pada bagian lain Ketua DPR menekankan kehadirannya dalam acara Rakernas KNPI diharapkan dapat mendorong berlangsungnya rekonsiliasi organisasi. Kehadiran di Ternate sebagai bentuk perhatian kepada para pemuda. Baginya selama jadwal memungkinkan ia pasti akan datang memenuhi undangan, tanpa melihat organisasi besar atau kecil.
Sementara itu wakil gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba mengatakan posisi pemuda dalam sejarah bangsa selalu menentukan. Mulai dari era nabi dan rasul, masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, sampai proses reformasi. Salah satu hasil reformasi yang diperjuangkan pemuda dan mahasiswa adalah tidak akan ada lagi pemimpin berani berkuasa 10 atau 20 tahun. Hanya saja ia melihat pada kondisi sekarang kaum muda cendrung kurang sabar.
“Dalam era reformasi ini pemuda jangan terlalu memaksakan, terlalu mudah teriak turun, tidak usah ditarik-tarik turun karena pada saatnya akan turun sendiri,” katanya. Ia juga menyebut KNPI saat ini dalam episode menghadapi tantangan besar dalam organisasi. Namun bila mampu menahan diri insyaAllah akan melahirkan pimpinan besar dimasa datang. “Tantanganlah yang membuat seseorang besar.”
Ketua Umum KNPI Ahmad Dolly Kurnia dalam sambutannya menyampaikan konsolidasi organisasi yang dipimpinnya terus berjalan. Komitmen untuk merangkul dan mencari titik temu dengan organisasi kepemudaan lain akan terus dijalankan. Sesuai dengan tema Rakernas II ‘Revitalisasi Gerakan Kepemudaan Menuju Kemandirian Bangsa, Menyongsong Satu Kongres, Satu Pemuda, Satu KNPI’
Pada bagian lain ia memberikan apresiasi kepada Ketua DPR yang berkenan hadir dalam rakernas yang berlangsung di Malut. Baginya kehadiran ketua wakil rakyat seakan seluruh rakyat yang diwakili hadir dalam rakernas kali ini.Ia berharap kepemimpinan Marzuki Ali di DPR dapat memenuhi rasa dahaga masyarakat akan pemimpin yang berkarakter. “ Kepemimpinan yang berkarakter akan melahirkan manusia Indonesia yang bermartabat. Mampu menghadirkan kembali kewibawaan bangsa yang hilang,” tandasnya. (iky) foto:parle