Pemerintahan Diminta Jaga Stabilitas Harga Sembako Jelang Lebaran

15-05-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Chairul Anwar. Foto : Andri/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Chairul Anwar meminta agar Pemerintah berupaya lebih serius untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok yang mulai merangkak naik menjelang hari raya Idul Fitri di tengah pandemi virus Covid-19. Ia berharap Pemerintah tidak lagi menambah penderitaan masyarakat dengan membiarkan harga kebutuhan pokok meningkat.

 

"Masyarakat kita sudah hidup prihatin di masa Covid-19 ini, kami harap Pemerintah gerak cepat untuk mengembalikan serta menahan kenaikan harga bahan pokok yang sudah merangkak naik dipasaran,” ungkap Chairul dalam keterangan persnya kepada Parlementaria, Jumat (15/5/2020).

 

Saat ini harga bawang merah di pasar tradisional seluruh provinsi Tanah Air dibanderol Rp 52.250 per kg. Sejak hari pertama puasa, harga bawang merah telah naik 16,8 persen, padahal harga acuan bawang merah yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 32 ribu per kg. Harga gula juga melambung dan  yang masih mahal, saat ini harga gula masih berada di Rp 17.400/kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula ada di Rp 12.500 per kg.

 

Selain harga bawang yang terus merangkak naik dan harga gula masih tinggi, harga komoditas lain yang juga mulai merangkak naik seperti harga daging ayam ras segar. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga 1 kg daging ayam ras segar dibanderol di atas Rp 30.000. Sejak awal pertama puasa harga daging ayam telah naik 11,4 persen.

 

Menanggapi hal tersebut, politisi F-PKS ini menyatakan dirinya sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan pada saat rapat dengan Komisi VI DPR RI pekan ke-3 April 2020 yang lalu agar Kemendag melakukan langkah kongkret untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

 

“Kami sudah memperingatkan Kementerian Perdagangan untuk dapat menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok. Tapi kenyataannya di lapangan malah terjadi kenaikan beberapa bahan pokok. Kami menyayangkan hal ini dan berharap pemerintah melakukan langkah serius untuk menekan harga kebutuhan pokok,” jelas legislator dapil Riau ini.

 

Selanjutnya Chairul menghimbau agar Pemerintah lebih menguatkan koordinasi antar lembaga agar bisa memecahkan permasalahan ini. “Saya harap pemerintah harus kompak dan melakukan sinergi dengan baik. Permasalahan kenaikan harga ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu sektor saja, tapi ini multi sektor, ada sektor perdagangan, sektor pertanian, BUMN, bahkan instansi penegak hukum juga harus dilibatkan terutama jika ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk mengeruk keuntungan,"  tutup Chairul. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...