Andre Rosiade Usul Digitalisasi Pencatatan Meteran Listrik PLN

10-06-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dalam Rapat Kerja virtual Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (9/6/2020). Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade memberi saran agar pencatatan meteran listrik yang selama ini dilakukan secara manual oleh PLN segera di-digitalisasi. Sebab cara manual telah menimbulkan banyak masalah kepada masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini, serta dianggap kuno dan tidak efektif penggunaannya.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja virtual Komisi VI DPR RI dengan Kementerian BUMN di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (9/6/2020). Menurutnya digitalisasi pencatatan akan memberikan banyak manfaat serta tangguh dalam menghadapi berbagai situasi seperti halnya wabah Covid-19 ini.

 

“Jadi kalau nanti ada wabah apapun juga, kita cukup dari kantor PLN nanti sudah tahu berapa tagihan listrik masyarakat. Sehingga tidak ada lagi perdebatan dan kecurigaan mayarakat di tengah wabah pandemi Covid-19 ini Pemerintah dan PLN diam-diam menaikkan TDL (Tarif Dasar Listrik). Ini harus jadi pertimbangan untuk memperbaiki kualitas kinerja PLN ke depan,” saran politisi Partai Gerindra ini.

 

Sebelumnya diketahui bahwa pada Bulan Maret dan April 2020, pencatat meteran dari PLN tidak bisa datang ke rumah pelanggan, akibatnya tagihan pelanggan diambil berdasar tagihan rata-rata tiga bulan sebelumnya, yaitu sejak Desember 2019-April 2020. Andre menilai hal ini menjadi penyebab utama tagihan pelanggan membengkak hingga 50-100 persen.

 

“Saya juga sudah sampaikan ke PLN secara langsung karena saya membaca bahwa ada relaksasi cicilan tiga bulan. Saya usul langsung untuk dibikin cicilannya itu hingga enam bulan. Karena hampir seluruh rakyat Indonesia terdampak Covid-19, ekonominya terpapar dan kesulitan. Maka saya minta juga pada pak Menteri kalau bisa cicilannya dibuat enam bulan,” usul legislator dapil Sumatera Barat I itu. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...