Permasalahkan KKI, Rahmad Handoyo Kritik Sikap IDI

24-08-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo. Foto : Oji/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo menyayangkan dan mengkritik keras sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang mempermasalahkan pelantikan anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Menurutnya, IDI yang selalu mempermasalahkan KKI justru terkesan kehilangan sense of crisis pengendalian pandemi Covid-19. Dalam tindakannya, IDI justru mengedepankan ego lembaga dan harga diri lembaga yang seharusnya tidak perlu.

 

“Kita ini kan sedang berjuang melawan Covid-19, ini momentum untuk saling bahu membahu mengkampanyekan protokol kesehatan, bukan malah mempersoalkan hal yang remeh temeh seperti soal administrasi, prosedural. Rakyat tidak butuh itu, rakyat justru butuh IDI bersama rakyat ikut mengendalikan Covid-19,” kata Rahmad dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Senin (24/8/2020).

 

Karena itu, legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mendesak IDI agar segera menyudahi hiruk-pikuk tentang KKI. Dikatakannya, masalah yang bukan substansi ini bisa diselesaikan dengan bijaksana dengan duduk bersama dan mengesampingkan ego sektoral dan ego organisasi.

 

Nggak perlu saling ngotot. Masyarakat itu sudah capek dan lelah membaca apa yang dipermasalahkan IDI. Rakyat tidak mau tahu apa itu KKI atau bagaimana prosedur pembentukannya. Yang dibutuhkan rakyat itu sekarang, bagaimana agar kita menang melawan Covid-19,” kata Rahmad.

 

Ditambahkan politisi PDI-Perjuangan ini, IDI itu, sesuai tupoksinya semestinya menjadi garda terdepan dalam melawan pandemi Covid-19. Ditambahkan Rahmad, masyarakat justru menunggu gebrakan IDI dalam melawan Covid-19, bukan justru mempersoalkan hal yang bukan substansi.

 

“Sangat disayangkan jika soal ketersinggungan, soal ketidaknyamanan, dan masalah personal masih terus dipedebatkan. Ayolah, yang penting saat ini musuh  ada di depan mata tapi tidak kelihatan, tapi mengancam  kehidupan. Mari semua pihak untuk bisa menahan diri, kasihan rakyat,” ajak Rahmad.

 

Seperti diketahui, IDI berencana mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo, karena menurut mereka ada dugaan penyelewengan wewenang oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam pemilihan anggota KKI. Dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020), Ketua Umum PB IDI Daeng Faqih mengatakan, pihaknya ingin Presiden Jokowi membuka dialog untuk membahas persoalan tersebut.

 

Jumpa pers itu turut dihadiri Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AFDOKGI), Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI). (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...