Pelaku Wisata Banten Diminta Kreatif

29-07-2011 / KOMISI X

                                                                                                    

            Komisi X DPR RI yang salah satunya membidangi pariwisata meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta pelaku pariwisata di Provinsi Banten untuk lebih kreatif  mengemas sektor pariwisata di daerahnya.

            Hal ini disampaikan anggota Komisi X DPR Dedi Suwandi Gumelar saat melakukan kunjungan kerja ke provinsi tersebut bersama Tim Komisi X DPR, Selasa (26/7) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X Rully Chairul Azwar.

            Dedi yang akrab dipanggil Miing ini mengatakan, untuk menjadikan Banten sebagai daerah unggulan wisata dituntut kepemimpinan daerah yang kreatif bukan hanya sebagai seorang birokrat tapi juga seorang manajer.

            Menurut Dedi, Provinsi Banten memiliki potensi yang luar biasa hebatnya dari potensi alam, pantai, gunung, tempat-tempat bersejarah, ujung kulon yang terkenal dengan badak bercula satu yang amat langka, suku Baduy dan masih banyak obyek wisata lainnya yang bisa digali.

            Namun tentunya, tanpa usaha keras dan komiten yang kuat serta didukung SDM yang mampu dibidangnya, potensi yang ada itu akan sia-sia belaka.

            Untuk dapat bersaing dengan daerah wisata  unggulan lainnya menurut Dedi, perlunya menciptakan identitas dulu. Sebagai contoh, Yogya terkenal dengan kota gudeg, Semarang terkenal dengan bandeng prestonya dan Surabaya terkenal dengan bandeng asapnya.

            “Jika bandeng presto Semarang dapat begitu terkenalnya sampai di Jakarta, begitu juga dengan gudeg Yogya dan Bandeng Asap Sidoarjo, kenapa Banten tidak bisa,” tanyanya.

            Padahal, kata Dedi, Banten juga memiliki oleh-oleh khas seperti Sate Bandeng yang tak kalah lezatnya dengan bandeng-bandeng lainnya. Kenapa tidak bisa sepopuler Bandeng Semarang maupun Sidoarjo,” kata politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.

            Di sini ada sesuatu yang salah dalam hal pemasaran. Dan untuk mempromosikan kuliner andalan daerah ini menjadi tugas Dinas Pariwisata serta pelaku sektor pariwisata.

            Dedi juga beranggapan Provinsi Banten kurang maksimal menggali potensi wisata kuliner daerahnya. Menurutnya, masih sangat kurang tempat-tempat yang dikemas dengan menarik untuk dijadikan wisata kuliner.

            Dia mencontohkan, Provinsi Banten terkenal dengan hasil durian. Jika sepanjang jalan Serang atau yang menuju Rangkasbitung ditata dengan baik menjadi tempat persinggahan menarik untuk makan durian, dia yakin orang-orang Jakarta dan sekitarnya akan berburu durian ke situ.

            Namun sayangnya, berdasarkan pengalaman pribadinya saat membeli durian, untuk makan saja tidak disediakan tempat duduk sehingga orang harus jongkok di tepi jalan sambil makan buah durian tersebut.

            Seharusnya, jalan tempat dijualnya durian-durian itu dibuatkan tempat duduk yang tidak perlu mahal, tapi cukup nyaman dari bahan bambu dengan atap ilalang, seperti yang ada dibeberapa daerah lainnya.

            Sambil menjual durian si penjual dapat juga menjual air mineral atau minuman lainnya atau kue-kue pelengkap jualannya. “Jadi tidak saja penjual mendapat untung dari durian, tapi juga untung dari makanan lain,” tambahnya.

            Disinilah perlunya kreatifitas bagi pelaku wisata. Dan tentunya untuk memberikan pemahaman kepada penjual-penjual tersebut diperlukan peran serta Dinas Pariwisata dan jajarannya.

            Sebagai wujud komitmennya untuk mengembangkan pariwisata Banten, Dedi mengajak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten dan seluruh pelaku pariwisata untuk duduk bersama membahas bagaimana memperbaiki pariwisata di Banten agar menjadi salah satu daerah wisata unggulan di Indonesia.

            Dedi yang merupakan anggota Komisi X DPR dari Daerah Pemilihan  1 Banten, Pandeglang dan lebak ini sangat concern untuk mengangkat wisata daerahnya sejajar dengan wisata terkenal di tanah air. (tt)  

BERITA TERKAIT
Naturalisasi Tiga Pemain Disetujui Rapat Paripurna DPR, Hetifah: Langkah Besar untuk Timnas Indonesia
04-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Paripurna DPR RI menyetujui permohonan pemberian kewarganegaraan kepada Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx,...
Sampaikan Dua Catatan, Komisi X Setujui Naturalisasi Tim Geypens, Dion Markx dan Ole Romenij
03-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi pemberian kewarganegaraan RI terhadap tiga atlet sepak bola, yakni Tim...
Komisi X Akan Awasi Perubahan Sistem Penerimaan Murid Baru dari Zonasi ke Domisili
02-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan atas perubahan...
Komisi X Tinjau Sekolah Rusak di Ogan Ilir, Butuh Perbaikan Segera
01-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Ogan Ilir – Selain tingginya angka putus sekolah, kondisi sarana pendidikan yang mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, menjadi...