KOMISI VII TERIMA MENTERI ENERGI AUSTRALIA
Komisi VII DPR RI yang diwakili Teuki Riefky Harsya (F-PD), Zainudin Amali (F-PG), Halim Kalla (F-PG), Bobby Adhityo Rizaldi (F-PG), S. Milton Pakpahan (F-PD), Heriyanto (F-PD), Sugihono Karyosuwondo, (F-PKS), Ahmad Rilyadi (F-PKS), Nur Yasin (F-PKB), Alimin Abdullah (F-PAN), Dewi Aryani Hilman (F-PDIP), Iqbal Alan Abdullah (F-Hanura), Dhohir Farisi (F-Gerindra), menerima kunjungan Menteri Energi Australia Martin Ferguson, Ruang Rapat Pimpinan, Rabu (3/8).
Maksud kedatangan Menteri Energi Australia adalah untuk menanyakan peluang-peluang investasi yang ada di Indonesia. Sebelumnya mereka telah bertemu dengan Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono untuk membahas hal yang sama.
Menurut Teuku Riefky sebagai pimpinan pertemuan siang ini, ia menjelaskan pertemuan seperti ini sangat penting karena Australia merupakan salah satu mitra strategis Indonesia dalam pengelolaan energi dan pertambangan.
"Sejumlah perusahaan asal australia telah beroperasi di Indonesia, dan kami mengetahui bahwa sejumlah perusahaan di Australia berminat untuk berinvestasi di Indonesia, tentu kami sangat mengharapkan peningkatan investasi perusahaan-perusahaan asal Australia di Indonesia, termasuk di sektor energi dan pertambangan,"jelasnya.
Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia di sektor energy hingga saat ini adalah tingkat pertumbuhan konsumsi energi yang belum dapat diimbangi secara proporsional oleh kemampuan supply, termasuk di dalam penyediaan jaringan infrastruktur pendistribusian energy di dalam negeri yang masih terbatas.
“Sebagai respon untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, saat ini Komisi VII bersama pemerintah sedang melakukan pembahasan Kebijakan Energi Nasional yang baru, kebijakan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan energy dan ketahanan energy. Termasuk didalamnya peningkatan pemanfaatan energy baru dan terbarukan seperti tenaga air, panas bumi dan bio energy,”kata Teuku Riefky.
Melihat peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia, Martin Ferguson mengatakan, akan mempelajari kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan oleh Indonesia, dan akan mulai mengajak perusahaan-perusaahn dan industri-industri Australia untuk berinvestasi di Indonesia.
Pada akhir pertemuan, Milton Pakpahan memberikan tips kepada pihak Australia jika akan berinvestasi di Indonesia, mereka harus memperhatikan poin-poin yang harus dilakukan jika ingin berinvestasi di Indonesia agar berjalan dengan lancar. “Ada 3 poin yang sebaiknya diperhatikan jika akan berinvestasi di Indonesia, Corporate Social Responsibility, menghargai kebudayaan Indonesia dan Environment Friendly. (ra)