Beras dan Gula Impor Penuhi Gudang Bulog Jakarta

26-08-2011 / KOMISI IV

Tim Komisi IV DPR RI menemukan ribuan ton beras dan gula impor di gudang Dolog Jakarta Raya di kawasan Kelapa Gading Jakarta Utara, saat melakukan Kunjungan Spesifik terkait persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432H. Tim yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV, E. Herman Khairon ini, melakukan kunjungan ke sejumlah gudang Bulog, pasar induk dan pasar tradisional di Jakarta dan Jawa Barat, untuk melihat dari dekat ketersediaan stok pangan dan fluktuasi harga menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini.

Persediaan beras dan gula putih menjelang dan pasca lebaran dinyatakan aman, karena adanya stok impor dari Vietnam dan Thailand, serta gula dari India.

 “Kami cukup kaget melihat gudang Bulog ini, betapa tidak, seluruh gudang dipenuhi beras impor dari Vietnam dan Thailand dan tidak ada satupun berasal dari produk hasil panen petani lokal,” kata Herman Khairon. Anggota Komisi IV Siswono Yudho Husodo menambahkan, selain beras yang berasal dari Vietnam dan Thailand, gula yang ada di gudang pun merupakan hasil impor dari India. “Seharusnya Bulog bisa menaikkan pembelian produk lokal setiap tahunnya,” ujar Siswono menyarankan.

Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jakarta Hani Sudiarto mengatakan, sampai bulan Agustus 2011 persediaan beras di gudang Bulog sebanyak 159 ribu ton untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, termasuk beras premium dan beras miskin (raskin). “Stok ini cukup untuk 58 bulan,” kata Hani. Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Jakarta, Agusdin Farid menjelaskan, Gudang Dolog DKI merupakan penyangga Jawa Barat dan Banten. Selain itu Bulog Divre DKI Jakarta juga kerap melakukan pengiriman ke Pontianak Kalbar, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Padang Sumbar.

Farid mengungkapkan, dalam rangka Idul Fitri 1432H ini, Bulog juga melakukan Operasi Pasar (OP) disejumlah titik. “Beras OP tersalur 11.000 ton untuk satu bulan pada harga 6.100 per kg.” jelasnya. Farid menambahkan, untuk beras raskin sudah tersalur 32.518.800 kg untuk 180.600 Rmah Tangga Sasaran (RTS).

Saat ditanya Tim Komisi IV mengapa mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand, Farid menjelaskan alasan membeli beras dari luar, karena harganya lebih murah ketimbang beras lokal. “Perbedaan harga sekitar 20 dolar per ton-nya,” ujarnya. “Kami tidak bisa bersaing dengan para tengkulak dan pedagang besar,” tambahnya.

Selain meninjau gudang Bulog tim Komisi IV DPR juga mengunjungi pasar induk Cibitung Kab. Bekasi, Pasar Johar Karawang, gudang Dolog Cimindi dan pasar tradisional Cimahi, serta Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom Bandung Jawa Barat.

Turut serta pada Kunjungan Spesifik kali ini, anggota Komisi IV DPR RI Jafar Nainggolan dan HM. Rosyid Hidayat (F-PD), H. Marzuki Daud dan Sisiwono Yodho Husodo (F-PG), Djuwarto dan Sudin (F-PDI Perjuangan), H. Zainut Tauhid Sa’adi (F-PPP), dan Budi Heriyadi (F-Gerindra). (Srn)

BERITA TERKAIT
Aset ID FOOD Raib, Komisi IV Akan Panggil Jajaran Direksi
04-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum lama ini merilis laporan terkait hilangnya 147 aset senilai Rp3,32 triliun milik...
Daniel Johan: Pemerintah Harus Segera Keluarkan Izin Ekspor 1.525 Ton Kratom
02-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan meminta pemerintah untuk segera mengeluarkan izin ekspor daun kratom yang...
Abdul Kharis Dukung Arahan Prabowo Beli Gabah Petani di Harga Rp6.500 per Kilogram
02-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini yang...
Sawah Bapokok Murah Terbukti Efektif, Legislator Minta Kementan Masukkan ke Program Nasional
31-01-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menilai teknik sawah bapokok murah harus menjadi program...