Komisi VII Dukung Peningkatan Anggaran Untuk Peralatan Pemantauan Gunung Merapi
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Wuryanto (kemeja putih) saat memimpin pertemuan tim kunspek Komisi VII DPR RI dengan jajaran BPPTKG serta BNPB di Yogyakarta, Kamis (19/11/2020). Foto : Jaka/Man
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Wuryanto mendukung peningkatan anggaran dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk pengadaan peralatan pemantauan Gunung Merapi, utamanya peralatan di labolatorium.
"Kami menginginkan agar BPPTKG Yogyakarta mampu mendeteksi akivitas vulkanik secara efektif dan lengkap, untuk itu kami berjanji akan memenuhi anggaran penambahan peralatan. Karena gunung merapi itu antik, punya berbagai macam pergerakan yang sulit diduga," kata Bambang, usai memimpin pertemuan tim kunspek Komisi VII DPR RI dengan jajaran BPPTKG serta BNPB di Yogyakarta, Kamis (19/11/2020).
Terkait aktivitas terkini erupsi gunung merapi, Bambang meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir. Ia menjamin, BPPTKG Yogyakarta memiliki tim ahli yang mumpuni serta ditunjang dengan peralatan yang canggih untuk mendeteksi, meneliti dan mengamati aktifitas erupsi gunung merapi.
"Peralatan milik teman-teman kita di BPPTKG Yogyakarta juga sudah canggih dan level alatnya sebanding dengan negara maju seperti New Zealand. Dimana, negara tersebut ditetapkan sebagai negara yang dianggap mampu menangani erupsi gunung vulkanik terbaik di dunia," pungkas legislator dapil Jawa Tengah IV itu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengakui, memang secara umum SDM dan juga peralatan yang dimiliki sudah sangat memadai. Namun, memang ada beberapa alat yang perlu dilengkapi, terutama alat-alat yang ada di labolatorium untuk menunjang kegiatan, baik itu penelitian maupun pengamatan aktifitas gunung Merapi.
Kemudian, Eko juga menghimbau, agar masyarakat berhati-hati dan selalu update informasi resmi yang dikeluarkan oleh BPPTKG, sehingga tidak ada misinformasi. "Saya meminta pada intinya masyarakat tetap tenang dan waspada. Secara umum, kondisi erupsi lebih kurang mirip-mirip letusan tahun 2006, karakteristiknya mirip. Tapi agak sedikit berbeda, jadi kubah lavanya belum terlihat, berbeda dengan sebelumnya," tutupnya. (jk/es)