Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu Diharapkan Pacu Pertumbuhan Ekonomi Jabar
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem saat memimpin tim kunjungan spesifik Komisi V DPR RI di Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Foto : Tiara/Man
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfah berharap pembangunan Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) dapat memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di Jawa Barat. Melalui pembangunan jalan tol menurutnya, dapat menjadi akses penunjang dalam mempercepat kendaraan logistik sehingga akan mempercepat distribusi barang dan berdampak pada kegiatan perekonomian masyarakat sekitar.
"Kita banyak sekali produk-produk impor yang masuk ke Indonesia, sementara produk lokal kita seringkali ada hambatan terkendala pada proses distribusinya. Saya kira dengan adanya jalan tol ini salah satu upaya yang tepat agar produk lokal kita bisa bersaing. Dengan adanya jalan Tol Cisumdawu ini nantinya untuk mempercepat pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar," jelas Neng Eem usai memimpin tim kunjungan spesifik Komisi V DPR RI di Jawa Barat, Kamis (19/11/2020).
Lebih lanjut politisi fraksi PKB ini menambahkan, dengan adanya percepatan ekonomi tersebut nantinya berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Seperti halnya membuka banyak lapangan kerja, membuka kesempatan bertumbuhnya UMKM di daerah, dan juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi daerah-daerah di seluruh penjuru tanah air, khususnya masyarakat di Provinsi Jawa Barat.
"Satu-satunya cara adalah bagaiamana selain meningkatkan kualitas produk tapi juga bagaiamana pemerintah dapat memfasilitasi infrastrukturnya, agar distribusi barang itu bisa cepat. Dengan adanya Tol Cisumdawu ini diharapkan dapat memotong biaya produksi hingga distribusi produk-produk lokal yang kita hasilkan," ungkap politisi dapil Jawa Barat III itu.
Namun disisi lain, pembangunan jalan tol Cisumdawu terhambat oleh adanya pembebasan lahan yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan konstruksi. Neng Eem menilai hal ini merupakan persoalan klasik dan hampir selalu terjadi pda beberapa proyek strategis nasional lainnya. Oleh karena itu dirinya mendorong kepada seluruh stakeholder untuk melakukan koordinasi agar mendapatkan solusi terkait persoalan lahan yang menghambat proses pembangunan.
"Jangan sampai persoalan lahan tersebut menjadikan keterlambatan pembangunan. Maka hal-hal yang menjadi hambatan tadi segera dicarikan solusi, tentu tidak mungkin kalau hanya pemerintahan saja perlu juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. Oleh karenanya diperlukan Koordinasi antar kementerian lembaga perlu di tingkatkan untuk mempercepat konsinyasi, validasi, musyawarah dan eksekusi. Baik itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pengadilan terhadap permasalahan lahan yang bermasalah," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Balai Besar Pelaksaan Jalan Nasional (BBPJN) Jakarta-Jabar Hari Suko Setiono menyampaikan, ucapan terima kasih dan mengharapkan dukungan dari Komisi V DPR RI khususnya terkait persoalan pembebasan lahan. "Kami harapkan persoalan pembebasan lahan bisa berjalan dengan baik sehingga target penyelesaian jalan Tol Cisumdawu bisa kita capai," harapnya.
Kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan dan anggaran terhadap progress pembangunan Tol Cisumdawu serta permasalahan-permasalahan yang menghambat proses pembangunan Tol Cisumdawu, agar dicarikan solusi dalam rangka kelancaran proses pembangunan.
Kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke PSN Tol Cisumdawu turut pula dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR lain diantaranya, Anang Susanto (F-Golkar), Mulyadi (F-Gerindra), Irmawan dan Dedi Wahidi (F-PKB), Ahmad Syaikhu (F-PKS), serta Hanna Gayatri (F-PAN). (tra/es)