Agung Widyantoro Apresiasi Upaya KPU Semarang Tingkatkan Partisipasi Pemilih
Anggota Komisi II DPR RI Agung Widyantoro saat mengikuti rapat dengan penyelenggara Pemilu di Kota Semarang, Senin (30/11/2020). Foto : Jaka/mr
Anggota Komisi II DPR RI Agung Widyantoro mengapresiasi strategi kreatif yang dilakukan KPU Kota Semarang sebagai upaya meningkatkan partisipasi pemilih di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan membuat film pendek berisi ajakan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan penjelasan protokol kesehatan saat menggunakan hak pilihnya.
"Saya mengapresiaisi adik-adik dari KPU Kota Semarang dengan membuat strategi tayangan audio visual yang bisa juga menyasar para pemilih milenial untuk menggunakan hak pilihnya di TPS. Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik tersendiri," ujar Agung saat mengikuti rapat dengan penyelenggara Pemilu di Kota Semarang, Senin (30/11/2020).
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menambahkan, pihak KPU Semarang tampaknya sudah menyiapkan secara matang untuk meraih angka partisipasi pemilih sebesar 70 persen, meskipun memiliki tantangan yang cukup berat, karena masih ada masyarakat yang khawatir datang ke TPS saat pandemi Covid-19 ini.
"Kami akan mengusulkan, melalui pimpinan Komisi II DPR RI kepada pemerintah untuk diberikannya penghargaan, semacam award bagi KPU dan Bawaslu yang berkerja dengan baik untuk menaati protokol kesehatan. Hasilnya nanti adalah satu pesan demokrasi yang berkualitas," usulnya.
Di samping itu, politikus dapil Jawa Tengah IX ini berharap, di masa injury time atau mendekati 9 Desember ini semua pemangku kebijakan termasuk juga dinas kesehatan tetap berkerja maksimal. Baik itu sebelum, saat pelaksanaan maupun setelah pelaksanaan pemungutan suara. Karena biasanya pada saat penetapan pemenang, akan banyak warga yang antusias ikut melihat dari dekat.
"InsyaAllah kesiapan dan persiapan dari semua pemangku kepentingan saya perhatikan sudah relatif cukup baik. Kelengkapan alat-alat pelindung diri saat di TPS sudah cukup bagus. Seperti penyediaan sarung tangan plastik yang dibagikan kepada semua pemilih yang datang ke TPS. Kemudian pengaturan jadwal kehadiran pemilih di masing-masing TPS, termasuk juga bagaimana metode tinta bukti sudah mencoblos supaya tidak menularkan virus," tutur Agung.
Kepada Bawaslu dan juga Polresta Semarang, Agung berpesan meskipun konsentrasinya saat pilkada adalah pencegahan klaster Covid-19, bukan berarti pengawasan terhadap praktek praktek money politic ini menjadi kendor. Meskipun di Kota Semarang ini hanya calon tunggal, tapi tetap harus diawasi termasuk juga pemetaan terhadap wilayah rawan.
"Kami ingin mengimbau dalam pelaksanaan proses pilkada besok, dari sisi keamanan saya minta jajaran Polresta kota Semarang agar bisa menyampaikan data yang seadanya, bukan data yang dituntun dari atas. Ketika ada terjadi pelanggaran pilkada, sampaikan bahwa itu adalah pelanggaran pilkada. Begitupula ketika itu bentuknya pelanggaran pidana, sampaikan bahwa itu adalah pelanggaran pidana," tutupnya. (jk/es)