Komisi VII Pastikan Pasokan Gas Untuk PLTGU Cilegon
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti (ke dua dari kiri) di sela-sela mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTGU Cilegon, Serang, Banten, Kamis (3/12/2020). Foto : Taufan/Man
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilegon yang berlokasi di Kabupaten Serang, Provinsi Banten memberikan pasokan listrik sebesar 740 Mega Watt (MW), dan dapat menjangkau wilayah Pulau Jawa, bahkan hingga Madura dan Bali. Guna mendukung kinerja PLTGU Cilegon, Komisi VII DPR RI hendak memastikan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan PLTGU ini tetap tersuplai.
“PLTGU Cilegon dapat mengakomodir wilayah Madura, Bali dan Jawa. Listrik yang dihasilkan juga cukup besar, yakni 740 Mega Watt. Tujuan kami ke sini untuk melihat langsung dan memastikan bahwa pasokan gasnya aman,” papar Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti di sela-sela mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTGU Cilegon, Serang, Banten, Kamis (3/12/2020).
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, selama ini PLTGU Cilegon mendapatkan suplai gas dari Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Perusahaan Gas Negara (PGN), namun pada 2021 mendatang dikhawatirkan PHE akan mengalami kekurangan produksi gas, bahkan berpotensi habis. Untuk itu Komisi VII DPR RI harus memastikan bahwa permasalahan tersebut dapat dikendalikan.
“PLTGU Cilegon mendapatkan pasokan gas dari PHE dan PGN, namun pada 2021 mendatang (produksi) PHE dikhawatirkan akan mengalami kekurangan dan berpotensi habis gasnya. Tentu akan berdampak pada PLTGU ini. Ini menjadi tugas Komisi VII DPR agar dapat memastikan bahwa suplainya dapat terkendali,” sebut Dyah Roro.
Ia mengharapkan agar pasokan gas untuk PLTGU Cilegon pada tahun-tahun mendatang tetap aman dan terkendali. Pasalnya PLTGU Cilegon merupakan satu satunya pembangkit listrik yang mengadopsi sistem ramah lingkungan. “Kita apresiasi PLTGU Cilegon ini yang mempunyai sistem ramah lingkungan, namun cukup untuk menghasilkan listrik besar. Tentu harapannya kita ingin pasokan gasnya terkendali, jangan sampai kurang, apalagi menganggu kinerjanya,” harap Dyah Roro. (tn/sf)