Sambut Nataru, Protokol Kesehatan Wajib Ditegakkan
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz saat ditemui disela-sela pertemuan tim kunspek Komisi V DPR RI dengan para mitra kerja di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020). Foto : Erman/Man
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz meminta para mitra kerja yang terkait seperti Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura dan lainnya untuk bahu membahu mengingatkan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. Agar tidak menimbulkan klaster baru Covid-19, ketika masyarakat sedang menikmati libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut diungkapkan Neng Eem saat ditemui disela-sela pertemuan tim kunspek Komisi V DPR RI dengan para mitra kerja di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020). “Persiapan Nataru ini menjadi penting karena saat ini kita belum bisa lepas dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir,” ucap Neng Eem.
Politikus Fraksi PKB ini mengungkapkan, saat libur Nataru, akan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat dibanding hari-hari biasa. Ia juga meminta agar seluruh stakeholder yang tergabung dalam Satgas Covid-19 memperbanyak posko-posko kesehatan di berbagai titik serta secara masif mengingatkan masyarakat agar tidak membuat kerumunan.
“Harus ada satgas pandemi di setiap titik untuk mencegah kerumunan, karena masyarakat tetap harus diingatkan. Walaupun ia sudah tahu dan sering mendapatkan sosialisasi tentang protokol Covid-19, tapi tetap saja ketika momen tertentu mereka akan berkumpul lagi. Untuk itu tetap perlu ada satgas yang mengingatkan di setiap titik-titik kumpul, entah itu pelabuhan, terminal, bandara, bahkan tempat makan,” pintanya.
Di samping itu, Neng Eem juga mengimbau agar pemerintah memastikan tidak ada harga tiket transportasi yang melampaui batas maksimal. “Biasanya momen-momen Nataru, harga tiket melambung tinggi di luar kendali dan di luar kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, harus dipastikan harga tiket baik transportasi udara, darat dan laut itu tidak melebihi batas maksimal,” imbaunya.
Dan tak kalah pentingnya adalah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan fenomena La Nina. Mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menginformasikan pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021, curah hujan akan lebih tinggi dari sebelumnya. sehingga sangat mungkin jika terjadi musibah banjir, longsor dan sebagainya.
“Untuk itu Basarnas harus benar-benar ready betul di titik-titik rawan tersebut. Karena kita lebih mengutamakan keselamatan jiwa, baik itu keselamatan dari kecelakaan, juga dari wabah pandemi,” pungkas Politikus dapil Jawa Barat III itu. (es)