Sosialisasi Kartu Tani Perlu Dimasifkan
Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana saat mengikuti pertemuan Tim Kunspek Komisi VI DPR RI dengan direksi BRI di Banten, Senin (25/1/2021). Foto : Runi/Man
Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana menilai serapan Kartu Tani di Provinsi Banten terbilang cukup rendah, bahkan masih di bawah satu persen. Ia menyarankan adanya sosialisasi Kartu Tani kepada masyarakat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkoordinasi dengan stakeholder, serta Komisi VI DPR RI agar Kartu Tani dapat diterima kalangan petani dengan baik.
Ananta mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti pertemuan Tim Kunspek Komisi VI DPR RI dengan direksi BRI di Banten, Senin (25/1/2021). Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto memaparkan, selama 2020 tercatat sebanyak 2796 transaksi Kartu Tani yang sudah keluar, dengan realisasi pupuk subsidi sebesar 381.289 kg dan nilai nominal Rp678 juta.
“Rendahnya serapan yang terjadi di Banten, kaitannya banyak broker Kartu Tani. Banyak kartu diberikan tidak tepat sasaran, misalnya tidak berhak orang itu mendapatkan dan mereka bukan petani, hasilnya nanti (pupuk bersubsidi) mereka jual kembali. Saya rasa ini tidak benar. Harus ada sosialisasi siapa saja yang berhak mendapatkan Kartu Tani, sehingga program Kartu Tani yang dicanangkan pemerintah tepat sasaran dan bermanfaat untuk petani,” pungkas politisi PDI-Perjuangan ini.
Di sisi lain, Ananta mengatakan angka pengangguran di Banten cukup tinggi. “Jadi di sini banyak orang miskin. Muncul UMKM itu bukan karena alasan banyak orang berdagang, tapi karena kepepet. Untuk itu saya harapkan melalui BRI harus mencegah masyarakat miskin terjebak ke dalam renternir yang berkedok UMKM, karena pada dasarnya BRI terkenal sebagai banknya wong cilik,” tutup legislator dapil Banten III itu. (rni/sf)