Anggota DPR Apresiasi Realisasi Investasi Luar Jawa

03-02-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Foto : Eot/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa mengapresiasi realisasi kebijakan investasi di luar Pulau Jawa yang lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa pada tahun 2020. Menurutnya, hal itu baru terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga realisasi investasi tersebut tidak lagi bersifat Jawa sentris.

 

“Terkait realisasi investasi Jawa dan luar Jawa ini good news bagi saya. Sebagai wakil rakyat dari luar Jawa, bertahun-tahun realisasi investasi itu Jawa sentris sekali. Dan di era Bapak Bahlil Kepala BKPM ini, ada switch, dari Jawa ke Luar Jawa, meskipun selisihnya masih minimalis sekali. Ini good news,” jelas Hendrik dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

 

Diketahui, dalam Laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI), berdasarkan sebarannya, realisasi investasi selama tahun 2020 didominasi oleh penanaman modal di luar Jawa dengan total Rp 417,5 triliun atau sebesar 50,5 persen, naik sebesar 11,3 persen secara year on year (yoy). Sedangkan investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp 408,8 triliun atau sebesar 49,5 persen, turun 5,9 persen secara year on year (yoy).  

 

Karena itu, ia meminta investasi di Luar Pulau Jawa ini perlu terus ditingkatkan, terutama di wilayah Provinsi Maluku. “Tapi bad news-nya sebagai wakil dari Maluku, tidak melihat ada realisasi investasi di Maluku di 2020 dan 2021,” harap Politisi Partai Gerindra ini.

 

Berdasarkan paparan BKPM untuk penanaman modal asing, menurut negaranya, di posisi teratas terdapat Singapura dengan realisasi investasi paling besar yang mencapai 9,8 miliar dolar AS. Kemudian diikuti oleh Cina dengan investasi sebesar 4,8 miliar dolar AS, Hong Kong 3,5 miliar dolar AS, Jepang 2,6 miliar dolar AS, dan Korea Selatan 1,8 miliar dolar AS.

 

Adapun untuk target realisasi investasi pada 2021 Presiden Joko Widodo menetapkan sebesar Rp 900 triliun, atau lebih besar dari target Bappenas senilai Rp 856 triliun. (rdn/es)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...