Solidaritas dan Kolaborasi Jadi Kunci Hubungan Indonesia dan Norwegia
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/Februari%202021/WhatsApp%20Image%202021-02-19%20at%2015.43.09.jpeg)
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani dalam pertemuan virtual bersama Presiden Parlemen Norwegia (Storting) Tone Wilhemsen Troen, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta (19/2/2021). Foto : Eno/Man
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menegaskan kerja sama internasional dengan semangat solidaritas dan kolaborasi menjadi poin krusial dalam menghadapi pandemi Covid-19. Baginya, hubungan Indonesia dan Norwegia tentu menjadi krusial dan turut berkontribusi bagi penanganan masalah dunia.
“Kerja sama Indonesia dan Norwegia telah berlangsung secara multidimensi dengan melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya sampai di situ saja, kerja sama antar dua negara telah meliputi multisektor," terang Puan dalam pertemuan virtual bersama Presiden Parlemen Norwegia (Storting) Tone Wilhemsen Troen, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta (19/2/2021).
Puan mengapresiasi kerjasama Indonesia dan Norwegia yang sudah terjalin selama hampir 71 tahun, telah sesuai dengan semangat dan nilai gotong royong di Indonesia. Dirinya menekankan, lewat hubungan bilateral ini, juga mampu mendorong semakin menguatnya kerjasama antar parlemen, khususnya DPR RI dan Storting. Ada beberapa fokus hubungan yang perlu diupayakan untuk menciptakan keberlanjutan komitmen antar dua negara.
Di antaranya, pengurangan emisi karbon dalam Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+), pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar dua negara dalam penanganan pandemi Covid-19, dan mempererat kerja sama pemberdayaan perempuan di bidang politik. Untuk menunjang fokus hubungan parlemen antar dua negara ini, diharapkan semakin berkembangnya pertukaran informasi di bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran.
Lebih lanjut, dalam pertemuan ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) periode 2014-2019 itu juga menjelaskan persiapan 5th World Conference of Speakers of Parliament Tahun 2021 mendatang. Baginya, konferensi ini bisa menjadi peluang DPR RI dan Storting untuk bisa saling mendukung pembahasan dan mengusulkan inisiatif yang menjadi kepentingan bersama.
“Saya berharap dialog ini dapat memperkuat kerjasama bilateral, termasuk antara parlemen kedua negara. Tidak hanya itu saja, bisa turut mendukung strategi nasional parlemen masing-masing negara dalam menguatkan demokrasi, dan pemulihan kesehatan dan ekonomi di masa pandemi,” pungkas politisi PDI-Perjuangan itu. (ts/sf)