Komisi I Soroti Areal Latihan dan Alutsista Yonkav 4 Kijang Cakti

12-04-2021 / KOMISI I
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke Yonkav 4/Kijang Cakti, di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (12/4/2021). Foto: Runi/Man

 

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI menyoroti persoalan areal lahan latihan dan alat utama sistem senjata (alutsista) di Batalyon Kavaleri 4/Kijang Cakti (Yonkav 4/KC). Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid mengatakan, pihaknya mendapati informasi saat ini Yonkav 4/ Kijang Cakti tidak memiliki areal latihan yang luas untuk latihan menggunakan kendaraan berat. Usia alutsista yang tua juga dinilai sudah tidak relevan.

 

Hal tersebut mengemuka saat Komisi I DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja ke Yonkav 4/Kijang Cakti, di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (12/4/2021). Tim Kunker Komisi I DPR RI diterima Kepala Staf Komando Daerah Militer III/Siliwangi Brigjen Kunto Arief Wibowo, Komandan Batalyon Kavaleri 4/Kijang Cakti Letnan Kolonel Kavaleri Cristian Gordon Rambu serta pejabat Kodam III Siliwangi, dan pejabat Yonkav 4/Kijang Cakti.

 

Lokasi latihan yang terlalu jauh juga mendapat perhatian Komisi I DPR RI. “Ini perlu menjadi perhatian khusus bagi negara. Saya rasa ini perlu kerja sama dan sinergitas kepada pihak-pihak terkait untuk mendapatkan izin areal dan lahan untuk latihan. Sebagaimana yang dibutuhkan teman-teman Yonkav 4/KC dalam mengatasi masalah yang krusial yang saat ini,” kata Meutya.

 

Saat ini Yonkav 4/KC sedang berusaha untuk mendapatkan izin di areal latihan Ciwidey. Diharapkan nantinya Yonkav 4/KC bisa menjalankan latihan sesuai prosedur. Meutya menambahkan, pihaknya juga memberikan perhatian terhadap beberapa alusista milik Yonkav 4/KC yang dinilai sudah cukup tua. Salah satunya kendaraan yang sudah dipakai sejak tahun 1958. Politisi Partai Golkar itu menilai alutsista tua tersebut perlu peremajaan.

 

“Kami rasa ini perlu menjadi perhatian pemerintah, yakni Kementerian Keuangan selaku pemegang anggaran, harus memberikan perhatian lebih kepada peningkatan kekuatan dari pada peran TNI itu sendiri. Pasalnya peran dan keikutsertaan TNI sudah terbukti. Ditugaskan tidak hanya untuk menjaga pertahanan militer saja, namun dalam kondisi Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sudah dilakukan sudah sangat baik,” papar Meutya.

 

Meutya menambahkan, sejalan dengan pandemi Covid-19, TNI sudah sangat baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Banyak giat dan peran TNI dalam membantu pemerintah, seperti mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan serta penguburan jenasah korban Covid-19. “Ini menjadi penilaian yang sangat baik bagi kami di Komisi I. Tidak hanya itu, survei-survei yang telah dilakukan menunjukkan popularitas TNI meningkat, dan kepercayaan masyarakat saat ini relatif baik dan memuaskan terhadap peran TNI,” puji Meutya.

 

Rumah sakit-rumah sakit di bawah naungan TNI, baik angkatan darat, laut, maupun udara memiliki peranan penting dalam penanganan kasus Covid-19.  Meutya menilai, tugas dari pada kesatuan TNI memiliki beban lebih dalam kondisi tantangan saat ini. Dimana, selain mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seluruh kesatuan TNI dituntut pula membantu program penanganan Covid-19 hingga ke desa-desa.

 

“Jadi saya nilai peranan TNI saat ini sangatlah sudah baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya yang tidak mudah. Diharapkan pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan memberikan perhatian lebih, bisa lebih tergugah hatinya untuk memberikan apresiasi kepada TNI,” harap legislator dapil Sumatera Utara I tersebut.

 

Di tempat yang sama, Komandan Batalyon Kaveleri 4/Kijang Cakti Letnan Kolonel Kavaleri Cristian Gordon Rambu menjelaskan bahwasanya Yonkav 4/Kijang Cakti saat ini sudah tidak lagi memiliki lahan areal latihan yang relevan untuk melaksanakan latihan, pasalnya sudah padat penduduk dan ramai lalu lintas. 

 

“Untuk itu saya mengharapkan bantuan kepada Komisi I agar mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi daerah latihan yang sesuai dengan PP Nomor 68 Tahun 2014 tentang penataan wilayah pertahanan negara,” harap Komandan Yonkav 4/KC.

 

Komandan Yonkav 4/KC juga mengungkap harapan lain, terkait penambahan anggaran guna mendukung pemenuhan alutsista serta pendukung material lainnya. “Dan juga kami inginkan dukungan dari Komisi I terhadap peningkatan alutsista dengan teknologi informasi yang canggih dan modern bisa dibantu agar terealisasi,” harap Letnan Kolonel Kavaleri Cristian Gordon Rambu.

 

Untuk diketahui, Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Yonkav 4/Kijang Cakti ini dilakukan guna mendengarkan pemaparan terkait fungsi dan tugas dari peran TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) untuk menghadapi ancaman militer dari luar, dan OMSP yang ditujukan untuk menghadapi ancaman militer bukan agresi yang muncul dari dalam negeri serta operasi perbantuan dan kemanusiaan. (rni/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...