DPR Setujui RUU APBN 2012

28-10-2011 / LAIN-LAIN

DPR setujui RUU APBN tahun anggaran 2012 untuk ditetapkan menjadi UU. "Apakah semua setuju terhadap pembahasan RUU ini,"tanya Wakil Ketua DPR Anis Matta dihadapan sidang Paripurna, Gedung DPR, Jum'at,(28/10). serentak anggota Dewan dengan lantang mengucapkan "setuju"akhirnya Pimpinan DPR mengetok palu sebagai tanda persetujuan terhadap RUU APBN 2012.

Pada kesempatan itu, Ketua Bangar Melchias Marcus Mekeng mengatakan, terdapat poin penting yang disepakati dan disetujui dewan antara lain, target pertumbuhan Ekonomi (PDB) sebesar 6.7 persen, kurs Rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp. 8800, sementara tingkat suku bunga SBN sebesar 6 persen, target lifting minyak mentah sebesar 950 ribu barel perhari harga patokan minyak mentah Indonesia 90 dollar perbarel.

Menurut Melchias, Pemerintah harus menjaga pertumbuhan ekonomi dan optimalisasi penyerapan anggaran dengan melakukan penyederhanaan birokrasi terkait penyerapan anggaran, target penurunan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan penurunan tingkat pengangguran terbuka, serta menyiapkan kebijakan energi alternatif seperti gas dan batubara dan membuat skema penemuan sumber minyak baru.

Terkait pertumbuhan ekonomi, Melchias menjelaskan, Partai Demokrat meminta pemerintah untuk memantau indikator perekonomian global yang berdampak bagi perekonomian nasional. Selain itu, Golkar juga meminta menitikberatkan perkuatan ekonomi nasional dan menghadapi ketidak pastian ekonomi global.

Sementara, kata Melchias, PDIP keberatan memasukkan kelompok miskin saja tanpa adanya kategorisasi, pasalnya dari 2010-2011 terjadi peningkatan kelompok yang hampir miskin sebesar 2 juta orang, sedangkan pengurangan kelompok miskin berkisar 1 juta orang.

Menyinggung lifting minyak, pandangan mini PKS meminta pemerintah membenahi sektor hulu secara progresif dan mencari ladang baru. Sementara PAN meminta pemerintah kerja keras dengan mempercepat produksi dalam negeri.

Selain itu khusus PNBP, papar Melchias, PPP meminta pemerintah menaikkan tax ratio, dan juga mengurangi mafia perpajakan. Untuk Fraksi Hanura, Partai tersebut meminta pemerintah memaksimalkan kontrol penerimaan perpajakkan. (si)
 

BERITA TERKAIT
Kunjungi Tanambulava Sulteng, Matindas Dengarkan Aspirasi dan Salurkan Bantuan
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Matindas J Rumambi menyerap aspirasi dan menyerahkan bantuan kepada warga Desa Sibalaya Barat, Kecamatan...
Rocky Chandra Serukan Kewaspadaan Masyarakat Hadapi Banjir dan Longsor di Jambi
04-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi memberikan tanggapan terkait meningkatnya bencana banjir dan longsor yang melanda di...
Rocky Candra Desak Pertamina Tanggung Jawab atas Kerugian Warga Terdampak Proyek di Jambi
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jambi, Rocky Candra, mendesak PT Pertamina (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pertamina...
Novita Hardini Apresiasi Inovasi Pemkab Trenggalek Libatkan Baznas dalam Program MBG
02-02-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur VII Novita Hardini, mengapresiasi inovasi Pemkab Trenggalek dalam menjalankan program Makan...