Fraksi NasDem: Investasi Kuartal I-2021 Tumbuh Namun Berkualitas Buruk

25-05-2021 / PARIPURNA
Anggota DPR RI Willy Aditya saat membacakan pandangan Fraksinya terkait Pandangan terhadap Keterangan Pemerintah atas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2022 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021). Foto: Jaka/Man

 

Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) menilai investasi yang terjadi di Indonesia pada Kuartal I tahun 2021 tumbuh namun masih terbilang buruk. Idealnya fase pemulihan ekonomi diiringi meningkatnya investasi berkualitas. Sayangnya, fakta di lapangan berkata berbeda. Meski tumbuh sepanjang kuartal I-2021 namun kualitas investasi masih terbilang buruk

 

Hal itu disampaikan Anggota DPR RI Willy Aditya saat membacakan pandangan Fraksinya terkait Pandangan terhadap Keterangan Pemerintah atas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2022 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5/2021).

 

Menurut Fraksi Partai NasDem, investasi di Indonesia lebih banyak didominasi oleh sektor tersier (jasa) yang memiliki kelemahan. Hal itu karena serapan tenaga kerjanya rendah dan efek berantainya relatif kecil. Karena itu Fraksi Partai Nasdem berpandangan bahwa sudah saatnya pemerintah memberikan prioritas lebih untuk berinovasi dalam mendorong sektor penting yang menyerap tenaga kerja lebih besar.

 

Termasuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri terutama untuk angkatan kerja baru yang mulai memasuki pasar kerja. “Langkah tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah struktural yang selama ini mendera Indonesia, yaitu tingginya tingkat pengangguran pemuda di mana Indonesia menempati ranking pertama di Asia Tenggara,” ujar Willy.

 

Diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi langsung untuk kuartal I-2021 senilai Rp219,7 triliun. Angka itu menunjukkan pertumbuhan 4,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, jika dibandingkan dengan hasil di kuartal IV-2020, nilai investasi langsung di kuartal pertama 2021 lebih tinggi 2,4 persen. Jika dirinci berdasarkan asalnya, direct investment tersebut berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp108 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp111,7 triliun. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Program Makan Bergizi Gratis Harus Berikan Manfaat pada Petani, Peternak, dan Nelayan Lokal
06-12-2024 / PARIPURNA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyambut baik program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan...
Pemerintah Harus Kembalikan Fungsi Kawasan Hutan, Minimalisasi Dampak Bencana Alam
06-12-2024 / PARIPURNA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Saat ini, Sukabumi dilanda bencana hidrometeorologi berupa longsor dan banjir yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan...
Usulan Revisi UU Nomor 13 tahun 2011 Guna Perjelas Perbedaan Pemahaman Fakir dan Miskin
05-12-2024 / PARIPURNA
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Syahrul Aidi Maazat mengusulkan agar dilakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang...
DPR Setujui 5 Calon Pimpinan KPK dan Dewas KPK
05-12-2024 / PARIPURNA
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI dalam Rapat Paripurna ke-9 Tahun Sidang 2024-2029 menyetujui lima Calon Pimpinan KPK dan lima Calon...