Banggar DPR: Relaksasi UKT Diharapkan Berlanjut

14-06-2021 / BADAN ANGGARAN
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Bramantyo Suwondo saat mengikuti Rapat Panitia Kerja Badan Anggaran DPR RI. Foto: Azka/rni

 

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Bramantyo Suwondo mendukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang terus memberikan relaksasi uang kuliah tunggal (UKT) di tahun 2022. Salah satu kebijakan dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ini diharapkan dapat terus dilanjutkan dan dievaluasi, terutama di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian.

 

Hal tersebut disampaikan Bramantyo dalam Rapat Panitia Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Ditjen Perhubungan Darat dan Ditjen Perkeretaapian,  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Ditjen Pembendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021).

 

Melihat perekonomian yang belum stabil, legislator dapil Jawa Tengah VI ini juga mengapresiasi langkah pemerintah yang telah melanjutkan pemberian relaksasi UKT bagi penerima di tahun 2020 untuk dilanjutkan pada tahun 2021 ini. "Sampai saat ini kami apresiasi bahwa penerima di tahun kemarin terus dilanjutkan di tahun 2021," tambah politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.

 

Bramantyo menilai, ke depannya banyak mahasiswa dan calon mahasiswa yang masih membutuhkan kebijakan relaksasi UKT tersebut. Mengingat performance ekonomi yang belum pulih dan stabil saat ini yang membuat mahasiswa dan calon mahasiswa akan kesulitan melanjutkan studinya dikarenakan permasalahan UKT.

 

"Saya melihat makin banyak nantinya kedepannya calon-calon mahasiswa maupun mahasiswi yang agak terbentur atau pun juga kesulitan untuk melanjutkan kuliahnya karena perkara ukt," ungkap Bramantyo.

 

Di sisi lain, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah saat menutup rapat, juga menekankan agar kementerian dan lembaga tetap fokus dalam penanganan Covid-19 dan mulai melakukan langkah-langkah strategis untuk menaikkan PNBP tanpa mengurangi pelayanan publik.

 

"Mari kita semua fokus penanganan Covid ini, pemerintah lakukan konsolidasi di setiap K/L, harapan saya K/L itu mimpinya bukan belanja besar, tapi bagaimana ketika bicara PNBP juga mulai melakukan langkah-langkah strategis bagaimana menaikkan PNBP, tetapi tidak mengurangi pelayanan publik," tutup politisi PDI-Perjuangan itu. (bia/sf)

BERITA TERKAIT
Banggar Kasih Solusi Cespleng Antisipasi Risiko Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Apa Saja?
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi resiko atas dampak kenaikan PPN...
Pertimbangkan Kondisi Ekonomi, Pemerintah Diberi Ruang Diskresi Batas Atas-Bawah Kenaikan PPN
24-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI merespon terkait polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi...
Kunjungi Jatim, Banggar Bahas Kenaikan PPN 12%
04-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Surabaya - Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar DPR...
Rapat Banggar DPR Bahas Anggaran 2025 Bersama Tujuh Menko
02-12-2024 / BADAN ANGGARAN
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar rapat kerja dengan tujuh menteri koordinator Kabinet Merah Putih di ruang...