Pentingnya Pembinaan Pedagang Pasar dan Sinkronisasi Program Pemerintah

16-09-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina menyampaikan, pasar merupakan salah satu objek vital dalam pembangunan ekonomi. Namun di tengah pandemi yang masih berlangsung, para pedagang pasar termasuk merupakan profesi yang sangat terkena dampaknya. Menurutnya, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) dapat menjadi mediator antara pedangang pasar dan pemerintah dalam menjaga eksistensi pedagang pasar ditengah menurunnya daya beli masyarakat.

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, DPR RI dapat menjadi penyambung suara aspirasi dari masyarakat pedagang pasar yang diwadahi APPSI kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Begitu juga ASPARINDO, dapat melakukan komunikasi intensif kepada DPR untuk menyampaikan berbagai aspirasi untuk disampaikan kepada Kemendag yang merupakan representasi dari pemerintah.

 

Nevi juga menyinggung akan pentingnya transformasi digital aktivitas jual beli di pasar. Perkembangan teknologi digital membuat aktivitas pasar sudah mulai bergeser ke berbagai platform e-commerce. “Khusus kepada ASPARINDO, harus memulai untuk secara bertahap mengarahkan para pedagang untuk beraktivitas penjualan melalui daring internet, sehingga masuk pada perilaku konsumen yang baru dimana mulai terbiasa bertransaksi melalui gadgetnya," ucap Nevi dalam keterangan persnya, Kamis (16/9/2021).

 

Nevi melihat kios-kios sudah mulai tampak sepi. Karena hampir semua produk dijual orang berbagai platform internet. Platform driver online dan marketplace dapat menjadi sarana awal untuk mengurangi dampak sepinya penjualan. Ia juga merasa prihatin, karena dengan kebijakan PPKM yang telah berlangsung berulang kali, mengakibatkan kebangkrutan pedagang pasar hingga 30 persen. Rata-rata kebangkrutan ini diawali tidak mampunya para pedagang membayar sewa. Sepinya pembeli ini sudah menjadi fakta nyata yang semestinya para pemangku kebijakan di eksekutif negara ini dapat memberikan solusi.

 

“Saya berterima kasih dan mengapresiasi APPSI dan ASPARINDO yang baru-baru ini sudah hadir di Gedung DPR. Upaya ini penting ditempuh sebagai upaya menyelesaikan berbagai persoalan dampak pandemi yang menimpa pedagang pasar termasuk pengelola pasarnya," tutup legislator dapil Sumatera Barat itu. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...