Universitas Udayana Diminta Buat Kajian Pariwisata
Komisi X DPR RI meminta Universitas Udayana membuat research/ kajian pariwisata daerahnya. Hasil kajian ini nantinya diharapkan dapat dipakai daerah-daerah lain untuk mengembangkan pariwisata daerahnya.
Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR Dedi Wahidi Gumelar saat pertemuan dengan Rektor Universitas Udayana dan jajaran Perguruan Tinggi Swasta lainnya dalam kunjungan kerja Komisi X DPR ke Provinsi Bali, baru-baru ini.
Dedi mengatakan, dia juga berharap Universitas Udayana dapat menjadi pelopor untuk melakukan kajian pariwisata dan kajian ini dapat menjadi kebijakan pemerintah dalam membuat program-program yang akan dijalankan.
Dia juga menambahkan, Bali merupakan tujuan utama pariwisata di Indonesia, bahkan Bali menjadi tujuan wisata turis-turis mancanegara. "Jadi sangatlah tepat bila Universitas Udayana melakukan kajian pariwisata ini," kata politisi F-PDI Perjuangan.
Sementara Dedi juga mengatakan, terkait pendidikan tinggi dia melihat output dari pendidikan tidak menghasilkan sesuatu yang match, atau sering tidak nyambung. Menurutnya, pendidikan perguruan tinggi lebih kepada keinginan daripada kebutuhan. "Paradigma pendidikan kita dan politik pendidikan harus dirubah," katanya.
Sebagai contoh, pemerintah membangun manusia lebih bersifat akademis, kognitif, tapi bukan membangun manusia berbasis kebudayaan. Untuk itu dia berharap, perguruan tinggi jangan pasif harus agresif melakukan kajian-kajian
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Udayana I Made Bhakti menyampaikan, Universitas Udayana telah menetapkan Pola Ilmiah Pokok adalah Kebudayaan. Bali memiliki keunggulan kebudayaan, oleh karena itu Unud telah membentuk Pusat Kajian Bali.
Lembaga ini, katanya, memiliki tugas pokok untuk menggali, memelihara dan mengembangkan keunggulan lokal daerah Bali antara lain, Subak, arsitektur tradisional, sapi Bali dan lain-lain. Karena masing-masing kabupaten di Bali memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda, maka permasalahan dan pendekatan untuk mengatasi permasalahannya sangat bervariasi.
Universiata Udayana, kata Made, membuka jenjang pendidikan untuk pengembangan keunggulan lokal ini dari S1, S2 sampai S3. " Dan ini menjadi icon Universitas Udayana," katanya.
Made juga menyampaikan, untuk pengembangan perguruan tinggi, tidak pernah ada penganggaran dari APBD Provinsi Bali. Untuk itu, dukungan anggaran dari pemerintah pusat sangat diharapkan untuk pengembangan ini, dan terutama untuk melakukan kajian-kajian. (tt) foto:tt/parle