Penanganan Pandemi Belum Sempurna, DPR Minta Pemerintah Tingkatkan KIE

08-11-2021 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris saat memimpin rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI. Foto: Mentari/nvl

 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mendesak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Satgas Penangan Covid-19 untuk terus meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan 3M, membatasi mobilitas dan menjauhi kerumunan mengingat situasi pandemi di dunia, termasuk di Indonesia yang masih belum sempurna.

 

"Selain itu, kami (Komisi IX) juga meminta pemerintah meningkatkan surveilans di seluruh pintu masuk negara baik darat, laut dan udara serta meningkatkan test Whole Genome Sequencing (WGS) yang tersedia secara merata di seluruh wilayah,"  katanya saat memimpin rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan RI dan RDP dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta Direktur Utama PT Biofarma di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021). 

 

"Kemudian, kami juga meminta pemerintah melakukan harmonisasi kebijakan terkait testing dan tracing melalui pemeriksaan NAAT atau antigen yang masuk dalam sistem NAR, meningkatkan transparansi penetapan harga tes PCR yang dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat,” lanjut Charles, seraya meminta pemerintah memastikan kesiapan fasilitas kesehatan termasuk kecukupan perbekalan kesehatan untuk penangan Covid-19.

 

Dalam kesempatan yang sama, untuk mencegah penyebaran Covid-19, Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi meminta pemerintah melakukan riset yang terukur dan terkontrol dalam membuat suatu kebijakan. Salah satu yang menjadi perhatian Nurhadi ialah kebijakan pemerintah yang mengurangi masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional dari lima hari menjadi tiga hari.

 

"Apakah ini sudah didasari riset yang jelas, pasalnya hal ini pernah dilakukan pemerintah pada Januari 2021 dan menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah,” ungkap Nurhadi. Meskipun pelonggaran diperlukan karena kasus Covid-19 melandai, namun menurutnya perlu ada parameter yang terukur dan terkontrol dalam membuat suatu kebijakan.

 

Untuk itu, pemerintah diminta tetap waspada kapan harus bertindak cepat dan tepat dalam mengatasi berbagai perkembangan pandemi Covid-19. “Jangan sampai kebijakan yang diambil malah menimbulkan penyebaran varian baru,” tegas politisi Partai NasDem tersebut.

 

Selain itu, Nurhadi juga meminta pemerintah mendorong pemerintah daerah segera lakukan percepatan vaksinasi sehingga daerah bisa mencapai 70 persen. "Karena penyebaran covid-19 saat ini melandai, antusias masyarakat daerah untuk vaksin menurun. Saya minta pemda segera melakukan percepatan vaksinasi, sehingga herd immunity tercapai,” tutupnya. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...