Ecky Awal: Pemda Bersemangat untuk Bangun Kemandirian Fiskal
Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam saat memimpin Tim Kunspek Komisi XI DPR RI di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (10/11/2021). Foto: Arief/Man
Anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam mengatakan dalam rangka melakukan penyempurnaan RUU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), Komisi XI memandang perlu untuk mendapatkan masukan secara langsung dari pemerintahan di daerah baik itu di pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta stakeholder terkait lainnya.
"Ada beberapa masukan yang menurut kami signifikan yang intinya adalah semangat untuk bagaimana membangun kemandirian fiskal, bagaimana mengelola APBD secara lebih leluasa, itu yang disampaikan mereka," kata Ecky usai memimpin Tim Kunspek Komisi XI DPR RI di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (10/11/2021).
Ecky menerangkan, berdasarkan usulan yang disampaikan, pemerintahan daerah minta agar diberikan kepercayaan mengelola APBD dengan lebih leluasa dan fleksibel. Di sisi lain pemerintah daerah juga berharap agar sumber PAD yang tadinya banyak ada di level provinsi bisa diturunkan ke kabupaten/kota.
"Mereka ingin ada skema yang lebih jelas dan lebih fair terkait dengan bagi hasil dan mereka juga menyampaikan adanya kebutuhan terkait dengan tidak hanya dana desa tetapi dana kelurahan untuk di kota-kota," terang Ecky..
Politisi Fraksi PKS itu menjelaskan, dalam RUU HKPD, pemerintah pusat punya kepentingan di dalam menjamin bahwa APBD ini menjadi instrumen yang optimal di dalam mensejahterakan rakyat di daerah dan amanah konstitusi harus memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur APBD-nya.
“Sektor pelayanan publik sebagian besar sudah diserahkan kepada daerah, urusan yang masih dipegang oleh pemerintahan pusat yaitu urusan keuangan, keagamaan, hubungan diplomasi luar negeri dan urusan pertahanan keamanan, selebihnya sudah diserahkan kepada daerah. Ketika sudah menyerahkan kepada daerah dari sisi tugas pokok dan fungsi pelayanan publik tersebut seharusnya disertai dengan desentralisasi fiskal yang lebih memadai untuk daerah," pungkas Ecky. (afr/es)