Kunjungi PT SIER, Komisi VI Dorong BUMN untuk Terus Berinovasi

30-11-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja (Panja) Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ke PT SIER, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/11/2021). Foto: Agung/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan, seiring masih berlangsungnya pandemi, level risiko dan tingkat kerugian finansial yang dialami banyak BUMN berpotensi mengarah pada risiko kesinambungan (going concerns) bagi BUMN. Untuk itu, Komisi VI DPR RI mengunjungi PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk melihat kondisi aktual perusahaan pelat merah itu dan strateginya untuk berinovasi di masa depan.

 

"Kondisi ini tentu membutuhkan upaya pengendalian dan langkah mitigasi yang lebih sistematis dan terintegrasi," ujar Martin saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja (Panja) Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ke PT SIER, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/11/2021). 

 

BUMN, menurut politisi Partai NasDem itu juga dituntut untuk mampu menciptakan inovasi serta kontribusi positif dan inovatif dalam rangka melakukan penguatan kerja finansial perseroan. "Apalagi kawasan industri seperti ini harus berpikir jangan hanya business as usual. Sebab seluruh BUMN harus lakukan inovasi strategi jangan menengah dan panjang ke depannya," terang Martin.

 

Dalam kunker ini, Panja telah melihat secara langsung kondisi existing dan rencana serta upaya SIER untuk mendorong bisnisnya. Menurut Martin, agar kawasan industri ini tidak hanya terpaku sekadar jual-beli tanah dan menjadi tuan saja, namun diharapkan dapat berperan penting bagi rantai suplai (supply chain) industri di Jatim.

 

"Harapannya juga bisa mendatangkan investasi ke Jawa Timur maupun nasional. Oleh karena itu konsepnya perlu dipertajam lagi. Mungkin karena pandemi maka banyak rencana bisnis yang sempat tertunda. Sebaiknya kawasan industri ini harus segera melakukan teroboson-terobosan yang terintergrasi dengan penguatan potensi dan arah investasi yang akan datang ke indonesia kelak," urai legislator dapil Sumatera Utara II itu. 

 

Sekadar informasi, SIER mengelola kawasan industri seluas 332 hektar di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, serta seluas 563 hektar di Kabupaten Pasuruan. Dimana hingga tahun 2021, Pemerintah Indonesia memegang 50 persen saham perusahaan ini, sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya masing-masing memegang 25 persen. (ah/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...