PT INTI Berpeluang Menjadi Pemain Utama di Industri Teknologi
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ke Kantor Pusat PT INTI, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/12/2021). Foto: Eot/Man
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan infrastruktur teknologi di era Presiden Joko Widodo menjadi pondasi dan narasi industri 4.0. Setelah infrastruktur, yang menjadi perhatian selanjutnya adalah teknologi. Ia menilai PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI memiliki peluang yang sangat besar untuk kembali berstatus ‘sehat’ dan bangkit menjadi pemain utama di industri teknologi.
“Kalau bicara teknologi, kita bicara PT INTI. Eranya memang era PT INTI, era revolusi teknologi, jadi kita tidak mungkin tidak memiliki BUMN yang leading di sektor itu,” ucap Aria Bima saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ke Kantor Pusat PT INTI, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/12/2021). Diketahui PT INTI telah mengantongi dukungan restrukturisasi perusahaan untuk penyehatan perusahaan.
Politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan, Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi performa BUMN dilihat dari aspek lini bisnis, proses produksi, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), kinerja, hingga kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), untuk menjadi daya ungkit penyehatan perusahaan. Ia menambahkan, PT INTI dinilai memiliki upaya transformasi yang secara konsisten terus dijalankan dalam beberapa tahun terakhir bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
“Selaku perusahaan yang mendapatkan mandat dari Kementerian BUMN untuk membantu dalam menstabilkan sustainable business model perusahaan, kalau PT INTI jadi sehat dan baik, ini akan jadi legacy kinerja kami,” kata politisi dapil Jawa Tengah V ini. Diketahui PT INTI rekam jejak pengalaman sejak awal kiprahnya pada tahun 1966 sebagai salah pusat penelitian telekomunikasi nasional.
Senada, Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam mengatakan dengan produksi dalam negeri, negara dapat mengurangi realisasi impor, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan realisasi ekspor perangkat telekomunikasi. “Kami secara spesifik, bertugas untuk memastikan PT INTI bangkit kembali. Memang terdapat beberapa persoalan yang harus diselesaikan, tujuannya agar PT INTI bisa menjadi industri teknologi yang dapat kita andalkan,” yakin politis PDI-Perjuangan itu.
Sementara itu, Direktur Utama PT INTI (Persero) Otong Iip berharap agar optimisme dari Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI itu akan menjadi representasi keberpihakan dan keyakinan PT INTI dapat bangkit sekaligus menjadi pemain utama dalam era teknologi di industri 4.0. “Semoga dukungan Komisi VI DPR RI akan menjadi salah satu jalan bagi PT INTI untuk bangkit kembali,” harap Otong. (opi/sf)