Komisi X DPR RI Tinjau Kesiapan PON 2012
Sehubungan dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, Komisi X DPR RI, Jumat (10/2) melakukan kunjungan ke Pekanbaru Provinsi Riau guna melihat langsung kesiapan daerah ini menjadi tuan rumah PON XVIII tahun 2012.
Di Pekanbaru, Tim Kunjungan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Utut Adianto melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Riau Rusli Zaenal beserta jajarannya, serta panitia penyelenggaraan PON tahun 2012 di Auditorium kantor Gubernur Riau
Dalam kesempatan ini, Gubernur Riau menjelaskan bahwa segala persiapan yang telah dilakukan untuk menggelar event olahraga nasional terbesar ini, Pemprov Riau tengah membangun venue-venue yang akan dihunakan untuk tempat bertanding serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya meminta bantuan dukungan dari DPR, agar pemerintah pusat dapat membantu Riau dalam hal penganggarannya, “Kita memang masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan venue, serta sarana dan prasarana pendukung PON lainnya,”jelang Rusli.
Menanggapi hal tersebut, Komisi X DPR mendukung upaya pemerintah Provinsi Riau dalam menggaet dana dari pemerintah pusat melalui APBN untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, sebab hingga saat ini Pemprov Riau masih kekurangan dana untuk keperluan pelaksanaan PON tersebut setidaknya Rp 290 milyar.
Utut menjelaskan, untuk menyukseskan pelaksanaan PON 2012, yang tinggal beberapa bulan lagi, pemerintah pusat melalui dana APBN hanya membantu penyelenggaraan sebasar Rp.150 miliar, sementara kekurangan dana untuk penyelesaian venues itu sebesar Rp. 290 miliar, “Kekurangannya nanti akan dipikirkan,”kata nya.
“Untuk anggaran PON 2012 itu sudah diketuk palu pada Desember 2011 lalu dan bantuan penyelenggaraan PON Riau yang sudah disahkan sebesar Rp.150 miliar,”jelasnya.
Pelaksanakan PON ini, sebut Utut, tingkat kesulitannya sama dengan Sea Games. Bahkan di PON itu cabang olahraganya lebih banyak. Pesertanya juga lebih banyak. Bedanya hanya regional dan nasional. Untuk bantuan pusat, jika dibandingkan dengan PON Kaltim 2008 lalu, Riau lebih besar.
‘’Cabang olahraga di Riau lebih sedikit. Jika di Kaltim itu 43 cabang, di Riau 39 cabang. Namun demikian, diharapkan untuk PON di Riau ini dapat menjadi benchmark bagi atlet, dan ini menjadi fundamen olahraga nasional,’’ tuturnya.
Menanggapi soal bantuan APBN hanya Rp 150 milyar tersebut, Gubernur Riau, Rusli Zainal, mengatakan sudah menyiapkan dana cadangan. Namun demikian pihaknya tetap berharap pada APBN.
‘’Kita sudah punya dana cadangan. Namun kita tetap berusaha dulu untuk bantuan dari APBN. Harapan saya cukup besar untuk mendapatkan bantuan itu. Insya Allah akan didapatkan. Jika tidak dapat, nanti juga masih ada mekanisme di APBD Perubahan,’’ kata Rusli Zainal.
Menurut Rusli Zainal, sebagian venue sudah selesai dibangun, dan sebagiannya masih dalam tahap pembangunan. Hingga saat ini Pemprov Riau masih kekurangan dana untuk menyelesaikan venue yang sedang dibangun dan juga untuk pembangunan sarana serta prasarananya.
Karena itu, Rusli Zainal mengharapkan dukungan dari Komisi X DPR supaya pemerintah pusat dapat membantu Pemprov Riau dalam hal penganggaran untuk keperluan PON ini. “Kita memang masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan venue dan sarana serta prasarana pendukung PON,” ungkapnya.
Sementara itu, Utut Adianto menambahkan komitmen pemerintah pusat untuk membantu menyukseskan PON di Riau ini sangat besar. ‘’Soal percepatan pencairan anggaran itu, berdasarkan laporan masih ada beberapa venue dan kekurangan sebesar Rp 290 milyar, dan ini harus dipikirkan,” jelasnya
Pemerintah pusat pantas memberikan bantuan karena permintaan bantuan untuk PON di Riau ini, jauh lebih kecil jika dibandingkan untuk SEA Games, sedangkan untuk melaksanakannya lebih berat, karena jumlah kontingennya lebih besar dibandingkan SEA Games,”kata Utut.
Ia menambahkan, penyelenggaraan PON ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja, tapi juga tanggung jawab pemerintah pusat.
Hal senada di ungkapkan oleh anggota Komisi X DPR Zulfadhli, menurutnya pemerintah pusat wajib membantu dana untuk PON Riau, sebab nantinya tidak hanya penyelenggaraan PON saja, tapi juga untuk menyelenggarakan Islamic Solidarity Games (ISG) yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2013 mendatang.
“Menurut saya Venue-venue PON yang saat ini sedang dibangun tidak hanya untuk keperluan PON saja, tapi nantinya juga akan digunakan untuk ISG yang akan diikuti negara-negara Islam di dunia, dan tentunya ini akan membawa citra bagi Indonesia,”jelasnya.(nt)/foto:Nita/Parle.