Vaksinasi di Bawah 70 Persen, Pemerintah Diminta Tingkatkan Koordinasi dengan Pemda

14-12-2021 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris saat membacakan kesimpulan Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, dan RDP dengan Kepala BPOM dan RDPU dengan Direktur Utama PT Bio Farma dan Pengurus Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), di Gedung Nusantara II, SenaySelasa (14/12/2021). Foto: Arief/Man

 

Demi mempercepat program vaksinasi Covid-19, Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan dukungan penuh bagi daerah yang cakupan vaksinasinya masih di bawah 70 persen dan vaksinasi lansia di bawah 60 persen melalui peningkatan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri RI dan pemerintah daerah.

 

Termasuk meminta Kemenkes untuk menggunakan vaksin produksi dalam negeri paling lambat tahun 2022 dan membuat rincian kebutuhan vaksin sekaligus strategi pengadaannya untuk tahun 2022, baik untuk vaksin program termasuk vaksin kelompok usia 6-11 tahun serta vaksin booster.

 

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris saat membacakan kesimpulan Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan, dan RDP dengan Kepala BPOM dan RDPU dengan Direktur Utama PT Bio Farma dan Pengurus Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), di Gedung Nusantara II, SenaySelasa (14/12/2021).

 

Sementara terkait pelaksanaan vaksinasi booster, pihaknya mendesak Kemenkes untuk berkoordinasi dengan Kementerian Sosial berkaitan dengan perbaikan data peserta PBI untuk memastikan rakyat kurang mampu mendapatkan vaksinasi booster. “Kami juga meminta Kemenkes menyiapkan perencanaan vaksin booster secara matang dari regulasi yang jelas, pembiayaan yang cukup, penentuan harga vaksin booster yang terjangkau dan strategi pelaksanaannya yang transparan," ungkapnya.

 

Selain itu, terkait pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok anak usia 6-11 tahun, Kemenkes dan Badan POM diminta untuk berkoordinasi secara intensif dengan Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI). “Dalam rangka melakukan penguatan surveilans KIPI terhadap vaksinasi kelompok usia 6-11 tahun dan kohort anak usia 12 tahun," jelas Charles.

 

Serta meminta Kemenkes dan Badan POM bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat terkait keamanan vaksin pada kelompok usia 6-11 tahun dan vaksin booster yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19. “Agar dapat diterima oleh masyarkat sehingga dapat dilaksanakan secara optimal," pungkas Charles. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...