Korupsi Meluas karena Politik Biaya Tinggi

14-02-2012 / PIMPINAN

Salah satu tantangan keberhasilan pemerataan pembangunan Indonesia adalah meluasnya tingkat korupsi. Kejahatan luar biasa ini tidak hanya terjadi di level pemerintah pusat tapi juga merambat ke daerah-daerah. Perilaku korup terdorong oleh sistem politik yang cendrung berbiaya tinggi - high cost politic.

“Pemilu kita high cost, dengan suara terbanyak akhirnya caleg satu partai bisa bertempur merebut kursi. Dalam pemilu kemaren kader terbaik yang berhasil menjadi wakil rakyat tidak banyak, yang menonjol adalah orang punya duit daftar ke partai dan menang pemilu,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie saat menyampaikan Kuliah Umum di Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumsel, Selasa (14/2/12).

High cost politic juga terjadi pada pemilihan kepala daerah - gubernur, walikota dan bupati. Sudah menjadi pembicaraan publik untuk maju dalam pilkada, calon bupati harus menyiapkan anggaran setidaknya Rp. 10 miliar. “Dari mana uangnya, akhirnya setelah terpilih korupsi untuk mengembalikan pinjaman modal atau membalas budi baik pendukung,” lanjutnya.

Ia meminta mahasiswa tidak gampang menyalahkan ketika perilaku korupsi meluas. Segenap pihak menurutnya patut memikirkan solusi bagi politik biaya tinggi yang menyuburkan perilaku korupsi. Salah satu usulan yang didukungnya adalah pemilihan gubernur cukup dilaksanakan oleh wakil rakyat di DPRD. Konstitusi tidak memerintahkan pemilihan gubernur secara langsung tetapi lewat pilkada yang demokratis.

DPR saat ini lanjutnya sedang melakukan pembahasan RUU terkait pemilu. Segenap pihak harus  memberikan masukan untuk menemukan sistem pemilu yang terbaik bagi bangsa dan tidak berbiaya tinggi. Beberapa usulan yang mengemuka diantaranya bagaimana meningkatkan peran partai dalam menentukan kader terbaik menjadi caleg peserta pemilu. “Mahasiswa jangan hanya marah ke DPR kalau tidak berkualitas, demo juga partainya agar mengirim caleg yang bagus ke DPR,” imbuh Marzuki disambut tepuk tangan mahasiswa.

UU Parpol menurutnya patut membuka ruang agar partai dapat mencari pendanaan yang halal untuk menggerakkan roda organisasi. Baginya pilihan ini dapat mendukung upaya partai menjadi lebih mandiri. Sekarang sumber pendanaan bergantung pada iuran anggota, serta setoran anggota partai yang menjabat di eksekutif dan legislatif. Ini menurutnya mengundang ruang penyimpangan penggunaan anggaran negara.

“Kita baru berdemokrasi 13 tahun pasca Orde Baru, tapi capaiannya sudah banyak bahkan ada yang menyebut demokrasi kita sudah lebih baik dari Amerika,” ujarnya. Namun upaya perbaikan kualitas demokrasi patut terus dilakukan. Politisi Partai Demokrat ini memberi contoh demokratisasi di Cina yang menurutnya patut dipelajari. Negeri tirai bambu itu juga melangsungkan pemilu mulai dari tingkat paling bawah setingkat desa, bedanya parpolnya hanya satu partai komunis. “Disana sistem politik menjaga senioritas alasannya kalau bangsa Cina yang besar itu dipimpin tokoh dibawah 50 tahun negara bisa pecah karena belum memiliki kearifan.”

Ketua DPR mengajak mahasiswa yang mengikuti kuliah umum untuk sejak dini bergabung dengan partai politik. “Orang baik-baik masuklah ke parpol, persoalannya tidak banyak orang baik yang masuk parpol,” tandasnya. Sebagai sekjen partai ia mengaku pernah kesulitan mencari caleg perempuan menjelang Pemilu Legislatif 2004. Akhirnya partai mengusulkan kandidat dengan kualitas seadanya dan terpilih. “Tahu-tahu menjadi anggota DPR, inilah situasi yang kita hadapi sekarang.”

 Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Prof. Anzulian Rifai mengakui political recruitmen partai politik masih bermaslah. “Saya provokasi mahasiswa kalau mau merubah DPR, yang anda kata-katai setiap hari itu jadilah politikus, tamat sarjana hukum kembalilah ke desa, jadi pengurus parpol di tingkat ranting kemudian naik berjenjang,” katanya disambut tepuk tangan mahasiswa.

Dalam kesempatan itu Ketua DPR menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Unsri dengan PT Pusri. Perusahaan BUMN pupuk ini berkomitmen mendukung mahasiswa fakultas hukum meraih prestasi terbaik. Program yang ditawarkan diantaranya beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan kesempatan berkarir di perusahaan kebanggaan masyarakat Sumsel ini. (iky) foto:ik/parle
 

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...