Komisi VI Minta BKPM Libatkan UMKM dalam Peningkatan Investasi di Batam
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (20/12/2021). Foto: Novel/Man
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih meminta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Badan Pengusahaan (BP) Batam dan investor di Batam untuk dapat melibatkan pelaku sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan investasi di Kota Batam demi mendorong penyebaran dan pemerataan investasi yang berkualitas. Ia menilai kemajuan dalam investasi tidak akan ada artinya jika tanpa melibatkan UMKM serta masyarakat di Batam.
Hal tersebut disampaikan Demer, sapaan akrabnya saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan perwakilan Kementerian Investasi/BKPM, perwakilan Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk, Direktur Utama PT Timah Tbk dan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (20/12/2021).
“Ada potensi yang luar biasa di Pulau Batam, karena (letaknya) sangat berdekatan dengan Singapura, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi investasi di Batam. Kemajuan Batam dan investasinya tentu ini kami sangat hargai. Namun di balik itu, kami juga ingin meminta kepada mereka, BP Batam khususnya, dan investor yang hadir di Batam ini untuk melibatkan sebanyak mungkin UMKM di daerah Batam. Karena percuma kemajuan atau investasi yang banyak tanpa melibatkan banyak UMKM, serta masyarakat di Batam. Itu sama dengan kemajuan yang tidak artinya,” jelas politisi Partai Golkar itu.
Senada, Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengatakan Kota Batam bisa menjadi lokasi investasi yang strategis untuk negara Indonesia karena letaknya dekat dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan negara sekitar lainnya. Sehingga jika investasi dimaksimalkan di kota ini, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia ke depannya. Ia juga berharap ada relokasi investasi dari negara lain pindah ke Batam.
“Kita harapkan adanya relokasi investasi dari negara-negara luar pindah ke Batam dan tentu ada kemudahan insentif, ada mendapatkan insentif dari Kementerian Investasi untuk BP Batam karena sudah mengundang investor/relokasi dari investor negara-negara luar. Untuk itu insentif ini dimaksimalkan, misalkan harga listriknya murah, harga airnya murah, mungkin juga yang lainnya juga murah, tenaga kerja murah nanti kita minta kementrian investasi membackup, memberikan investasi pada BP Batam. Kita yakin dan percaya BP Batam ke depannya akan lebih maju dengan adanya kemudahan investasi,” pungkas Nevi. (nvl/sf)