Komisi XI DPR sepakati Asumsi Makro Ekonomi

13-03-2012 / KOMISI XI

Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyepakati pertumbuhan ekonomi dalam asumsi makro APBN-P 2012 ditetapkan sebesar 6,5 persen plus minus 0,2 persen.

Hal tersebut mengemuka saat Raker Gabungan Komisi XI DPR yang dipimpin oleh Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis dengan Kepala Bapennas Armida Alisjahbana, Menkeu Agus Martowardoyo, Gubernur BI Darmin Nasution, Jakarta, Selasa (13/3/2012).
 
Asumsi inflasi dalam APBN-P 2012 pemerintah dan komisi XI DPR sepakat inflasi dipatok maksimal sebesar tujuh persen. Namun, di sisi lain Fraksi Golkar tetap tidak mau mengikuti kesepakatan dan memilih tetap pada range 6-6,7 persen.
 
Untuk suku bunga SPN tiga bulan yang telah disepakati oleh keduanya berada pada kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen. Sementara untuk nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), telah disepakati sebesar Rp8.900 per USD hingga Rp9.100 per USD.
 
Menurut Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis, hasil kesepakatan antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah  akan direkomendasikan dan dibahas selanjutnya di Badan Anggaran (Banggar).
 
Sementara Dolfie (FPDIP) mengatakan, prinsipnya fraksinya menyepakati angka tersebut. Namun catatannya, pembahasan pertumbuhan ekonomi juga tetap dibahas dengan Badan Anggaran Nantinya.
 
Dia menambahkan, dirinya menginginkan pertumbuhan yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan. perlu ada pembahasan yang kompleks mengenai hal tersebut. Agar jika disandingkan dengan angka kemiskinan tidak menjadi kontradiktif.
 
Terkait kenaikan BBM, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah memiliki program kompensasi untuk masyarakat golongan bawah, yang diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat.
 
"kita memberikan kompensasi perhatian masyarakat yang rentan, selain kita sudah punya program-program yang kita jalankan. Cluster 1,2,3 kita secara khusus akan mengusulkan raskin untuk 2, buat bantuan langsung masyarakat yang akan diberikan selama 9 bulan untuk  masyarakat yang paling rentan,"katanya
 
Dia mengharapkan penyaluran kompensasi nanti tidak akan menimbulkan kekacauan karena telah menggandeng aparat. "Kami aparat pemerintah yakin sistem yang sehat dan nggak terjadi distorsi dan pengirimannya pun akan dikirimkan sejauh mungkin supaya tidak akan melibatkan individu-individu atau personil-personil sejauh mungkin akan dilakukan cash transfer,"terangnya. (si) foto:iw/parle
BERITA TERKAIT
Komisi XI Setujui Realokasi & Refocusing Anggaran BS LPS, Demi Penguatan Fungsi Supervisi
03-02-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (BS LPS), Komisi...
Komisi XI Dukung Evaluasi Program Strategis Nasional, Dorong Peran Swasta
01-02-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Karawang - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro, menegaskan perlunya evaluasi terhadap Program Strategis Nasional (PSN)...
Komisi XI Dukung Efisiensi Anggaran APBN, Maksimalkan Ruang Fiskal
01-02-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, karawang - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi H. Amro, menegaskan bahwa efisiensi anggaran menjadi kewajiban bagi pemerintah...
Keamanan Uang Rupiah Harus Ditingkatkan, Demi Cegah Uang Palsu Beredar
01-02-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Karawang - Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin, menegaskan pentingnya peningkatan keamanan uang rupiah guna mencegah peredaran...