Percepat Kualitas Pendidikan dengan Rekruitment Sentralistik
19-03-2012 /
PIMPINAN
Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, peran guru dalam pembentukan karakter bangsa sangat vital. pasalnya, saat ini peran orang tua khususnya di perkotaan semakin berkurang karena kesibukannya bekerja. "Jika pendidikan tidak diperbaiki kita agak sulit mengharapkan masa depan bangsa dapat diprediksi. Kita jangan membiarkan masa depan ini kepada takdir. Peran guru harus diperhatikan dikota besar keluarga perannya semakin kecil dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak,"ketua Marzuki ALie saat menerima presidium ICMI di ruang pimpinan, Senin, (19/3).
Menurutnya, keprihatinan terhadap persoalan bangsa saya lihat terjadi karena hasil dari masa lalu. Jika kita bangun bangsa harus berpikiran bekerja untuk saat ini dan masa depan. "Kemana-mana saya sampaikan pendidikan dapat merubah karakter sebuah bangsa ini,"ujarnya.
Dahulu, jelasnya, guru belum dianggap sebagai profesi utama dan membanggakan sehingga kualitas guru masih belum optimal."Saat ini profesi guru dianggap sudah layak dan bahkan berbondong-bondong orang menempuh pendidikan profesi guru bahkan sekolah swastapun dibanjiri siswa yang menempuh pendidikan guru,"katanya.
Persoalan terkait pendidikan, seringkali tambal sulam dan tidak komprehensif. bahkan kualitas guru tidak merata, sarana dan prasarana berbeda, perlakuan guru di tiap daerahpun berbeda. "saya mengusulkan bagaimana rekruitment guru dilakukan secara nasional dan pendidikannya oleh negara mulai dari SD sampai SMA. melalui cara ini diharapkan percepatan kualitas pendidikan dapat dikejar,"paparnya.
Presidium ICMI memaparkan Empat aspek yang dikenal "Deklrasi Kendari" bertema "Hijrah Moral untuk Kebangkitan Indonesia" itu antara lain segera melakukan hijrah moral di bidang politik yang beradab untuk menghasilkan pemimpin dan politisi yang bermoral sehingga mampu menyejahterakan rakyat. Tuntutan hijrah lainnya adalah bidang penegakan supermasi hukum, ekonomi dan bidang pendidikan.
Prof. DR.Nanat Fatah Natsir mengatakan, saat ini cenderung kebebasan tidak terkontrol. "Ini merupakan kegelisahan dalam berbangsa. sementara dalam bidang ekonomi terlihat adanya pertumbuhan namun tidak berdampak langsung kepada pengurangan angka kemiskinan dan penganguran,"katanya.
Dia menambahkan, penegakan hukum tidak optimal bahkan mafia hukum merajalela. sementara dalam bidang pendidikan terkait pembinaan karakter bangsa banyak sekali kasus plagiat apabila semua ini dibiarkan membuat mental bangsa ini semakin bobrok. (si)foto:wy/parle