Dorong Investasi di Indonesia, Komisi VI Serap Masukan dari Investor
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung dalam RDPU dengan Director General KOTRA Jakarta, Acting Chairman of Eurocham Indonesia, Ketua USABC Jakarta Office dan Ketua Jakarta Japan Club (JCC), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Foto: Oji/Man
Sebagai bentuk pengawasan dan juga langkah mendorong capaian investasi di Indonesia serta bentuk memperkuat kerja sama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas perekonomian khususnya pasca pandemi Covid-19, Komisi VI DPR RI membahas perkembangan perjanjian investasi dan perdagangan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dengan berbagai negara.
Pembahasan tersebut dilakukan dalam RDPU dengan Director General Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA) Jakarta, Acting Chairman of Eurocham Indonesia, Ketua US-ASEAN Business Council (USABC) Jakarta Office dan Ketua Jakarta Japan Club (JCC) guna mendapat masukan terhadap kondisi investasi bilateral dan multilateral Indonesia, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengapresiasi Eurocham Indonesia, USABC Jakarta Office, KOTRA Jakarta dan JCC sebagai pihak yang selama ini sudah membantu menciptakan iklim investasi bilateral dan multilateral yang lebih baik di Indonesia. Martin menilai meski pandemi Covid-19 masih belum usai, saat ini sudah ada beberapa negara yang telah membuka kembali perekonomiannya. Momentum tersebut menurutnya harus dimanfaatkan pula untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
"Paling tidak seluruh dunia sekarang sudah membuka kembali perekonomiannya, bahkan ada negara yang sudah menyatakan bahwa Covid-19 merupakan endemi, artinya banyak negara di dunia ini yang sudah siap untuk melakukan take off setelah perekonomiannya turun di masa pandemi. Tentu itu kita tidak ingin kehilangan momentum," imbuh politisi Partai NasDem tersebut.
Untuk itu, Martin menambahkan bahwa Komisi VI akan terus mendorong pihak-pihak terkait dalam hal ini investor-investor dari luar negeri untuk terus meningkatkan investasi di Indonesia. Sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan alih teknologi yang lebih baik di Indonesia. (bia/sf)