Elly Rachmat Yasin Desak Pemerintah Kendalikan Harga Kedelai

18-02-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Elly Rachmat Yasin. Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Elly Rachmat Yasin mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga kedelai yang saat ini merangkak naik. Menurutnya, kenaikan harga kedelai ini membuat para perajin tahu dan tempe tercekik.

 

"Kasihan para perajin tahu dan tempe kalau harga kedelai fluktuatif, apalagi melambung tinggi. Kenaikan harga kedelai ini membuat perajin tahu dan tempe sulit mendapatkan untung," kata Elly dalam keterangan tertulis yang terima tim Parlementaria, beberapa waktu yang lalu.

 

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini pun menekankan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar menetapkan harga kedelai impor yang stabil. Sehingga, tidak ada lagi perubahan atau fluktuasi harga yang mempersulit perajin tahu dan tempe.

 

Tak hanya itu, Elly juga memberi solusi jangka panjang dengan meminta pemerintah mengurangi ketergantungan pada impor kedelai. Ia berharap adanya langkah sistematis guna meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Harapannya dengan hal ini ketergantungan terhadap impor menjadi berkurang.

 

"Saatnya sekarang pemerintah mengurangi ketergantungan dengan impor kedelai dan meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Kalau masih tergantung dengan impor, Indonesia tidak bisa mengendalikan harga kedelai," jelas legislator dapil Jawa Barat V itu.

 

Elly menilai ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai masih tinggi. Diketahui, impor kedelai mencapai 80 persen lebih untuk kebutuhan nasional setiap tahunnya. Sehingga Indonesia menjadi sangat tergantung dengan negara pengekspor. "Saat harga kedelai di negara pengekspor naik, begitu juga harga kedelai di dalam negeri, sehingga harga kedelai mengalami fluktuasi," pungkasnya.

 

Sebagai informasi, data yang dilaporkan Kemendag menyebutkan harga kedelai dunia pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per gantang. Harga tersebut diperkirakan naik terus hingga Mei 2022, menjadi 15,79 dolar AS per gantang.

 

Kenaikan harga tersebut berdampak harga kedelai di tingkat importir Indonesia pada minggu pertama Februari 2022 yang tembus hingga Rp11.240/kilogram. Terlebih, jika harga kedelai impor mencapai Rp12.000/kilogram, diprediksi harga tempe akan naik menjadi Rp300 per kg dan harga tahu naik Rp50 per potong. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...