Kebijakan Strategis Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto melakukan pertukaran cenderamata dengan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Kadis Perindustrian Jawa Timur, Bupati Lamongan serta direksi PT Kebun Tebu Mas (KTM), di Lamongan, Jatim, Sabtu (19/2/2022). Foto: Afr/Prima
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, revitalisasi industri gula nasional merupakan program besar dan kompleks yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan strategis yang dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di tanah air.
“Guna mencapai sasaran iklim investasi yang kondusif, perlu adanya fasilitas memperoleh bahan baku dalam rangka pembangunan pabrik gula baru maupun perluasan,” kata Sugeng saat memimpin dialog Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI dengan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian RI, Kadis Perindustrian Jawa Timur, Bupati Lamongan serta direksi PT Kebun Tebu Mas (KTM), di Lamongan, Jatim, Sabtu (19/2/2022).
Agenda kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke pabrik gula Kebun Tebu Mas yakni untuk meninjau kegiatan operasional pabrik gula dan diharapkan dapat diperoleh informasi yang komprehensif terkait kondisi terkini industri gula, kendala yang dihadapi oleh pabrik gula dalam upaya peningkatan produksi gula serta dukungan yang diperlukan dalam melakukan akselerasi revitalisasi pabrik gula,
Di tempat yang sama, Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengungkapkan, revitalisasi industri gula sangat diperlukan, mengingat kebutuhan gula yang terus meningkat. Secara nasional, pada tahun 2016 produksi gula kristal putih (GKP ) hampir mencapai 2,5 juta, sementara 2021 terus turun menjadi 2,35 juta ton GKP, sementara kebutuhan terus meningkat. "Tahun 2021-2022 perkiraan kebutuhan gula kristal sebanyak 2,8 sampai 3 juta ton, ini masih ada kekurangan sekitar 400-700 GKP per tahun,” kata Putu Juli Ardika.
Selain Dirjen industri agro, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi juga mengungkapkan, hubungan antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan PT KTM berjalan dengan baik. " Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Lamongan didominasi oleh sektor pertanian, termasuk di dalamnya agroindustri, sehingga support dan dukungan terhadap industri ini harus senantiasa dilakukan,” pungkas Bupati Lamongan. (afr/sf)