Pemprov Gorontalo Minta Bandara Jalaluddin Jadi Embarkasi Haji Penuh
Gubernur Provinsi Gorontalo Ruslie Habibie mengharapkan ada kepastian Bandara Jalaluddin Gorontalo untuk ditingkatkan dari Embarkasi Haji Antara (EHA) menjadi Embarkasi penuh.
Ruslie minta hal tersebut untuk diperjuangkan Komisi VIII DPR RI melalui Kementerian Agama sebagai mitra kerja untuk bisa mengatasi rombongan haji dari Gorontalo.
Permintaan tersebut disampaikan Rusli saat menerima Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro di Gedung Wanita Balelimbui,Gorontalo, Senin Malam (16/4)
Ketua DPRD Gorontalo Marthen A Taha yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menerangkan bahwa sejak 2008 Bandara Jalaluddin sudah menjadi EHA. Seluruh pengurusan haji dan asramanya di urus di Gorontalo.
"Dengan adanya EHA waktu perjalanan menjadi sedikit. Hanya meninap semalam di asrama Gorontalo, keesokannya langsung berangkat ke Makasar. Di Makasar hanya pindah pesawat, langsung terbang menuju Jeddah," papar Marthen.
Berbagai persyaratan dari Kementerian Agama dan Kementerian Perhubungan belum bisa dipenuhi. PAsalnya Bandara Jalaluddin belum bisa didarati pesawat berbadan besar, demikian pula dengan terminalnya masih sangat terbatas.
Namun dari sisi pengurusan haji dan asrama Pemerintah Daerah telah berusaha memenuhi persyaratannya dengan membangun kamar sampai mencapai jumlah yang ditentukan dari anggaran APBD.
Yang menjadi masalah saat ini adalah bandara ex bandara hasanuddin yang digunakan untuk jemaah haji sudah tidak bisa digunakan lagi karena akan dialihfungsikan, sedangkan bandara hasanudin baru tidak bisa digunakan untuk haji.
Ketua Tim Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro menjawab bahwa permintaan tersebut juga diminta oleh Bandara di Nusa Tenggara Barat. "Kami akan berusaha mempertanyakan hal tersebut, namun tidak hanya masalah bandara tapi juga dengan peningkatannya," kata Gondo. (sc)