Komisi X Prihatinkan Minat Baca Masyarakat Yogya Rendah

24-04-2012 / KOMISI X


Komisi X DPR RI memprihatinkan masih rendahnya minat baca masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sungguh ironis Yogya yang terkenal sebagai kota pelajar dan kota pendidikan, namun masyarakatnya belum memiliki minat baca yang tinggi.Bagaimana dengan kota-kota lain di Indonesia.Demikian disampaikan anggota Komisi X Eko Hendro Purnomo saat pertemuan dengan Gubernur Provinsi DIY, Senin, (23/4) di Kepatihan Yogyakarta.
  Pertemuan dengan Gubernur DIY beserta jajarannya tersebut merupakan serangkaian kunjungan kerja Komisi X ke provinsi tersebut, dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat Yogya dalam bidang pendidikan, patiwisata, perpustakaan dan pemuda dan olah raga.
   Dalam kesempatan tersebut, Eko menanyakan apa yang dilakukan Pemerintah Daerah untuk menumbuhkan budaya gemar membaca masyarakat Yogya.Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi DIY Endar mengatakan, rendahnya minat baca masyarakat bukan hanya menjadi permasalahan di provinsi ini, tapi juga menjadi problem nasional.
    Endar menambahkan, kondisi dan permasalahan bidang perpustakaan yang harus segera diatasi oleh negara, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 5-20 tahun yang akan datang adalah rendahnya minat baca masyarakat.
    Hal ini, kata Endar, terkait erat dengan sarana, prasarana, fasilitas dan mahalnya harga buku bahan pustaka. Untuk mengatasi hal tersebut, Perpustakaan setempat dalam proses melakukan pemetaan untuk menegtahui apa akar permasalahannya. Apakah karena koleksi bukunya yang kurang, promosi yang kurang atau sebab- sebab lainnya," katanya.
  Saat ini, kata, perpustakaan Yogya memiliki koleksi 350 ribu eksemplar, 23 ribu diantaranya koleksi langka. Untuk memenuhi referensi pustaka ditempuh dengan cara. Hunting ke berbagai daerah provinsi di Indonesia.
    Adapun program bidang perpustakaan yang telah dan akan dilakukan terkait dengan UU Otonomi Daerah adalah penyelenggaraan pelayanan perpustakaan di daerah dan pembudayaan minat baca masyarakat.
    Hasil dari pelaksanaan program tersebut antara lain telah berkembangnya pelayanan perpustakaan. kepada masyarakat sampai ke tingkat desa, tempat ibadah, termasuk di di shelter pengungsi bencana erupsi gunung Merapi. Di samping itu, memberikan layanan bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan perpustakaan menetap melalui layanan Perpustakaan Keliling. (tt) foto:tt/parle

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran BRIN Dikhawatirkan Berdampak ke Riset & Inovasi
05-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sumber daya manusia di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), baik periset, peneliti, maupun perekayasa, dinilai masih...
Perubahan PPDB ke SPMB, Adde Rosi: Harus Lebih Adil dan Inklusif
05-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Adde Rosi Khoerunnisa, menyambut positif kebijakan baru pemerintah terkait penerimaan siswa yang...
Legislator Minta Menteri Kebudayaan Lakukan Revitalisasi Budaya Adat Daerah
04-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menyoroti berbagai persoalan di daerah transmigrasi, terutama benturan kepentingan...
Naturalisasi Tiga Pemain Disetujui Rapat Paripurna DPR, Hetifah: Langkah Besar untuk Timnas Indonesia
04-02-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Paripurna DPR RI menyetujui permohonan pemberian kewarganegaraan kepada Tim Henri Victor Geypens, Dion Wilhelmus Eddy Markx,...