Komisi XI Nilai Inflasi Sulsel Masih Terkendali
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara dalam sesi foto bersama usai memimpin pertemuan Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja. Foto: Sofyan/nvl
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2021 tercatat 4,65 persen (year of year), tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional, sebesar 3,69 persen. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara menilai kondisi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu di Sulsel secara umum di atas rata-rata nasional. Namun ia mengakui, di tengah pergerakan masyarakat yang semakin dilonggarkan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sulsel akan berdampak pada meningkatnya angka inflasi.
“Sehingga kalau inflasi di Sulsel ini tumbuh di atas rata-rata nasional, atau tumbuh di tahun sebelumnya, masih dalam kendali di APBN kita di 3±1 persen. Saya kira apa yang terjadi di Sulsel ini gambaran bahwa memang pergerakan ekonomi Sulsel ini tumbuh dan hidup. Sehingga inflasi ada kenaikan dibanding tahun 2020,” kata Amir usai memimpin pertemuan Tim Kunker Komisi XI DPR RI dengan sejumlah mitra kerja guna memantau pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi Sulsel, di Kota Makassar, Sulsel, Senin (18/4/2022).
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, terkendalinya inflasi di Sulsel karena peran aktif dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh kabupaten/kota. “Juga ada kerja sama dan koordinasi yang terus dilakukan cukup bagus, itu juga salah satu penyebab terkendalinya inflasi di Sulawesi Selatan karena komoditas yang ada di daerah lain. Kalau di daerah lain komoditas terbatas suplainya bisa cepat oleh daerah. Ini bagian dari koordinasi yang dibangun oleh TPID Sulawesi Selatan, dan saya kira ini juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengendalian inflasi di Sulsel selama ini,” tandas Amir.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Amir mengakui sektor pertanian memberi kontribusi cukup tinggi. “Kalau pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota memberikan perhatian yang serius melalui anggaran ke sektor pertanian pasti akan berpengaruh secara signifikan. Kalau tidak salah sekitar 40 persen sektor pertanian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau itu digenjot pasti pengaruhnya akan signifikan. Jadi kalau pemerintah pusat dan daerah ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan, tentu melalui sektor pertanian,” tandas legislator dapil Sulsel I itu.
Diketahui kinerja ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2021 menunjukkan adanya pemulihan dengan tumbuh di angka 7,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,25 persen (yoy). Sementara inflasi Sulsel secara keseluruhan tahun 2021 tercatat sebesar 2,40 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 2,04 persen (yoy). Dengan melihat kondisi saat ini, ekonomi Sulsel pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 dengan rentang 4,9-5,7 persen (yoy).
Turut hadir, Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo, Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Dwi Pranoto, Deputi Komisioner Pengawas IKNB II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch Ihsanuddin, Sestama Badan Pusat Statistik (BPS) Atqo Mardiyanto, serta perwakilan Himpunan Bank Milik Negara/Himbara (Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara), Jamkrindo Sulawesi Selatan, Askrindo Sulawesi Selatan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (sf)