Komisi VII Soroti Ketergantungan Bahan Baku Impor PT Kalbe

13-05-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR Sartono memimpin pertemuan Tim Kunker Reses Komisi VII DPR dengan jajaran direksi PT Kalbe Morinaga Indonesia dan PT Kalbe Nutritionals di Cikampek. Foto: Icha/nvl

 

Anggota Komisi VII DPR, Sartono menyoroti sejumlah aspek dalam perindustrian di Tanah Air, khususnya bagi PT Kalbe Morinaga Indonesia dan PT Kalbe Nutritionals. Pertama, Sartono memaparkan bahwa ketergantungan industri dalam negeri terhadap impor bahan baku masih cukup tinggi. Sartono menyampaikan ke depannya perlu dilakukan rapat lintas komisi dan kementerian, untuk mendalami bagaimana respon dan solusi terhadap temuan-temuan tersebut karena dapat menghambat produksi dan kebutuhan di lapangan.

 

“Kami juga menemukan selain harga tinggi, tapi juga langka. Salah satunya nanti kami akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian karena terkait dengan salah satu bahan baku yang cukup banyak diimpor, yaitu susu,” jelas Sartono ketika memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR dengan jajaran direksi PT Kalbe Morinaga Indonesia dan PT Kalbe Nutritionals di Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (11/5/2022).

 

Selain permasalahan impor,  Sartono juga menyoroti permasalahan daya beli masyarakat yang cenderung menurun saat ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sartono menyampaikan, hal tersebut merupakan salah satu imbas dari terjadinya inflasi. “Dalam dua tahun ini pemerintahan agar fokus terhadap sektor-sektor tertentu guna mengatasi menurunnya daya beli masyarakat, khususnya terhadap produk pangan,” papar Sartono.

 

Politisi Partai Demokrat itu juga mendukung PT Kalbe Morinaga Indonesia dan PT Kalbe Nutritionals dalam berbagai program dan produk yang dihasilkan untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan stunting. Sartono meminta ada kerja sama lintas kementerian dan instansi untuk mengatasi masalah stunting di tanah air. “Agar dilakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang memiliki kasus stunting sehingga dapat dilakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi makanan untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi dan mengatasi stunting,” papar Sartono.

 

Terakhir, Sartono juga meminta harus ada komposisi yang pas untuk kebutuhan pekerja atau pegawai di PT Kalbe Morinaga Indonesia dan PT Kalbe Nutritionals. “Komisi VII DPR mendukung program pelatihan-pelatihan bagi pegawai di PT Kalbe. Selain itu, masyarakat di sekitar pabrik ini juga harus mendapatkan manfaat dari keberadaan industri ini, dalam artian tidak terpinggirkan,” tutup legislator dapil Jawa Timur VII itu. (ica/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...