Husein Fadlulloh: Rencana IPO dan ‘Right Issue’ BUMN Farmasi Perlu Dipersiapkan dengan Matang

24-05-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI M. Husein Fadlulloh dalam Rapat Dengar Pendapat bersama jajaran direksi BUMN Farmasi, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022). Foto: Eno/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI M. Husein Fadlulloh menyoroti rencana aksi korporat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi yang sudah direncanakan dari tahun lalu oleh Menteri BUMN, khususnya pada Right Issue PT Bio Farma dan anak perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal. Menurutnya rencana aksi tersebut penting untuk memperkuat struktur keuangan masing-masing perusahaan.

 

“Pada akhir tahun 2021 lalu, Menteri BUMN mengatakan jika pihaknya memastikan sejumlah BUMN dan anak usahanya dari sejumlah klaster akan melakukan IPO dan juga Right Issue pada tahun 2021-2022. Aksi pencatatan saham BUMN di pasar modal ini sangat penting untuk memperkuat struktur keuangan masing-masing perseroan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama jajaran direksi BUMN Farmasi, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).


Dalam rapat tersebut, Husein meminta penjelasan progres PT Bio Farma dalam menyiapkan Right Issue dan aksi IPO pada anak usaha yang sudah direncanakan dari tahun lalu. “Ada pertanyaan penting untuk PT Biofarma, sudah sejauh apa progres persiapan untuk melaksanakan Right Issue dan IPO ini? Kemudian berapa target dana yang ditetapkan oleh PT Biofarma dari proses Right Issue dan IPO tersebut? Hal ini harus jelas, agar tujuan dari aksi korporat ini bisa berdampak maksimal," jelasnya.

 

Lebih lanjut, politisi Partai Gerindra ini menilai rencana dari PT Bio Farma ini harus disiapkan dengan sangat matang. Salah satunya, selain target pendanaan yang realistis untuk dicapai, perlu juga memperhatikan momentum yang tepat dalam IPO maupun Right Issue pada anak usaha mereka. Sehingga nantinya tujuan IPO maupun right issue untuk memperkuat struktur keuangan perseroan dapat tercapai.


“Misalnya, apakah minat publik pada perusahaan farmasi di era yang sudah back to normal seperti sekarang masih cukup tinggi atau justru kurang. Hal ini tentu sangat penting untuk dipertimbangkan agar tujuan IPO maupun right issue yaitu untuk memperkuat struktur keuangan perseroan bisa tercapai,” tegas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat XI tersebut. (bia/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...