Raih Penghargaan PBB, BKKBN Diharapkan Mampu Turunkan Stunting
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. Foto: Munchen/nvl
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta BKKBN agar menjadikan penghargaan PBB dalam Bidang Kependudukan tahun 2022 yang diraihnya sebagai motivasi untuk menyelesaikan masalah kependudukan di dalam negeri.
"Selamat kepada BKKBN yang telah diakui kiprah dan dedikasinya oleh PBB dalam mengatasi masalah kependudukan. Anugerah ini harus jadi pijakan dan motivasi untuk mengatasi berbagai persoalan kependudukan di Indonesia," kata Netty dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Rabu (15/06/2022).
Menurut politisi asal Jawa Barat ini, sejak pelaksanaan program Keluarga Berencana dimulai 1970, Indonesia memang telah berhasil menurunkan angka kelahiran total dari 5,7 (1960) menjadi 2,45 anak per keluarga pada awal 2020. Namun, katanya, capaian ini belum maksimal karena masih di atas target pemerintah yaitu 2,1 anak per keluarga.
Selain itu, politisi dari F-PKS ini berharap upaya pengendalian penduduk harus diikuti dengan peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia yang salah satu indikatornya adalah penurunan angka stunting anak-anak Indonesia.
"Bukan hanya menurunkan angka kelahiran, tapi BKKBN juga harus fokus pada peningkatan kualitas keluarga. Saat ini angka stunting kita masih di atas angka toleransi WHO. Pemerintah harus terus berinovasi dan melakukan terobosan agar stunting ini dapat menurun. Jangan sampai pengendalian penduduk kita bagus, tapi tidak diikuti dengan penurunan stunting," katanya.
Apalagi, kata Netty, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp44,8 triliun untuk penanganan masalah stunting. "Maka program ini harus dilakukan secara konvergen, holistik, dan diberikan secara penuh kepada seluruh sasaran. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja sinergis dalam melakukan intervensi kebijakan. Jangan sampai alokasi dana besar tersebut sia-sia," pungkasnya. (ann/aha)