Ketua DPR Terima Kunjungan Delegasi Parlemen Singapura

23-05-2012 / PIMPINAN

6 anggota Parlemen Singapura dipimpin Ketua-nya Michael Palmer melakukan kunjungan kehormatan kepada Ketua DPR RI Marzuki Alie. Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (22/5) Ketua DPR menyatakan hubungan kedua negara sejauh ini telah berjalan dengan baik.

Namun untuk meningkatkan kerjasama itu hendaknya dilakukan evaluasi terus menerus terutama terhadap beberapa isu yang perlu dicarikan jalan keluarnya. Ia berharap Parlemen Singapura memberi dukungan kepada pemerintahnya terhadap 4 isu penting yaitu masalah perbatasan dua negara, ekstradisi, kejahatan perdagangan manusia termasuk narkoba dan pencucian uang.

"Masalah tersebut penting untuk diselesaikan agar hubungan yang sudah terjalin baik dapat ditingkatkan, membangun hubungan emosional yang lebih baik lagi dalam mendekatkan rakyat Singapura dengan rakyat Indonesia,” jelas Marzuki.

Menjawab hal ini Michael Palmer menjelaskan posisi negaranya terkait perjanjian ekstradisi masih berdasarkan kesepakatan pada tahun 2007. Namun ia menyatakan beberapa permasalahan hukum sejauh ini dapat diselesaikan dengan pendekatan hukum internasional yang ada.

Speaker Parlemen Singapura ini menegaskan posisi negaranya terhadap kejahatan perdagangan manusia. “Zero tolerance untuk kejahatan human trafficking terutama pada wanita dan anak-anak,” tegasnya.

Palmer menambahkan baru saja diangkat sebagai Ketua Parlemen pada akhir tahun 2011 lalu. Kunjungan muhibah ke luar negeri kali ini merupakan yang pertama kali. Ia sengaja memilih Indonesia untuk menunjukkan betapa pentingnya negara tetangga yang berbatasan dengan Selat Malaka ini.

Untuk lebih meningkatkan kesepahaman antara parlemen kedua negara ia secara resmi mengundang Ketua DPR Marzuki Alie untuk berkunjung ke Singapura.

Dukungan Bahasa Resmi Kedua AIPA

Ketua DPR dalam kesempatan tersebut meminta parlemen Singapura mendukung usulan Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kedua Organisasi Parlemen Negara-negara AseanAIPA.

“Saya rasa baik untuk membangun satu kebanggaan Asean. Bukan karena Bahasa Indonesia atau Melayu berasal dari Malaysia dan Indonesia tetapi karena bahasa ini banyak digunakan di negara-negara Asean. Langkah menetapkan bahasa resmi kedua ini bagus untuk mewujudkan Communitas Asean 2015,” imbuhnya.

Ketua Parlemen Singapura menyatakan menyambut baik usulan Indonesia tersebut. Ia berjanji segera mendiskusikannya secara internal. “Kita akan jawab nanti pada saat pelaksanaan Sidang Umum AIPA di Lombok bulan September 2012 yang akan datang,” demikian Palmer. (iky)foto:wy/parle

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...