DPR Dukung Azerbaijan Tuntaskan Konflik
DPR RI melalui Grup Kerjasama Bilateral siap berpartisipasi dalam membantu Azerbaijan menuntaskan persoalan internasional yang membelit negara tersebut. Negara pecahan Uni Soviet ini sedang mengupayakan perundingan damai untuk merebut kembali bagian dari wilayah yang dicaplok negara tetangganya Armenia.
“Kita punya Grup Kerjasama Bilateral antar parlemen dengan Azerbaijan. Isu ini akan kami angkat dalam pertemuan Parlemen Dunia - IPU. Sebagai Presiden Parlemen Negara anggota OKI - PUIC, DPR punya peran besar dalam pergaulan internasional. InsyaAllah kita akan dukung perjuangan Azerbaijan,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie menjawab permintaan dukungan dari Dubes Azerbaijan untuk Indonesia Tamerlan Karayev dalam pertemuan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/12).
Ia juga meminta agar Azerbaijan yang berpenduduk sebagian besar muslim berperan aktif dalam organisasi internasional seperti OKI dan PUIC. Ketua DPR yang didampingi Wakil Ketua BKSAP Andi Anzhar Cakra Wijaya menyambut baik rencana kunjungan Presiden Azerbaijan ke Indonesia yang diharapkan dapat berlangsung pada bulan November akan datang.
Dalam penjelasannya Tamerlan Karayev mengatakan agresi Armenia ke wilayah Nagorno-Karabakh berlangsung pada tahun 1992. Dalam serbuan tersebut pasukan Armenia telah melakukan kejahatan pemusnahan masal terhadap penduduk kota Khojaly. “Mereka membunuh penduduk kota Khojaly termasuk wanita dan anak-anak, sekarang kota tersebut tidak eksis lagi,” paparnya.
Ia memaparkan pada saat itu negara kaya minyak ini belum memiliki angkatan bersenjata yang kuat. Namun sekarang situasi berubah, Azerbaijan yang tercatat sebagai negara berkembang yang tumbuh paling pesat, telah memiliki tentara yang modern didukung persenjataan canggih. Apabila perundingan damai gagal, mereka siap berperang untuk merebut kembali Nagorno-Karabakh.
“Kami mendengar Indonesia juga memiliki industri pertahanan yang maju, seperti helikopter. Kami akan upayakan Menteri Pertahanan Azerbaijan untuk meninjau dan menjalin kerjasama,” tambahnya.
Dubes Azerbaijan juga menambahkan kerjasama ekonomi kedua negara sejauh ini terus menunjukkan perkembangan positif. Tahun 2007 lalu kerjasama ekonomi bernilai US$ 100juta, akhir tahun lalu meningkat menjadi US$ 1,75miliar. Ia berharap hubungan ini dapat diperluas lewat pertukaran budaya dan pendidikan. (iky)foto:wy/parle