Dedi Gumelar : Segera Jadwalkan Raker Gabungan dengan Komisi I DPR Bahas Klaim Malaysia
Dedi Gumelar (F-PDI Perjuangan) mengusulkan, DPR segera menjadwalkan Raker bersama antara Komisi X dengan Komisi I DPR yang membidangi Penyiaran, Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk merumuskan persoalan klaim Tari Tor-Tor dan Gordan Sambilan oleh Malaysia tersebut.
“Asal kita sepakat secara politik bahwa kita nyatakan kebudayaan bagian dari strategi nasional kita, karena bangsa kita dalam kondisi bahaya bagi karakter ke depan,” jelasnya.
Dia menambahkan, mekanismenya akan diserahkan kepada sekretariat Komisi X dan Komisi I DPR dengan mengundang Kominfo serta stackholder pertelevisian Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera merumuskan hal tersebut bahwa situasi bangsa Indonesia sedang dalam bahaya.
Menurutnya, persoalan ini harus segera diselesaikan. Pasalnya, Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Rais Yatim berencana mendaftarkan kedua kebudayaan masyarakat Sumatera Utara itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005.
“Ini bukan pertama kali Malaysia mengklaim warisan budaya Indonesia, bahkan kontroversi yang sama pernah terjadi Malaysia mengklaim Tari Pendet (Bali), Batik, Reog Ponorogo, dan lagu Rasa Sayange,” ungkap Dedi Suwandi Gumelar
Menurutnya, hal ini bukan semata-mata soal keamanan. Persoalan keamanan semakin memburuk karena memang watak bangsanya rusak. “Watak bangsanya rusak karena kebudayaannya tidak digarap dengan baik melalui pendidikan. Jadi yang salah kita sendiri tidak memberikan pendidikan kebudayaan itu, nilai-nilai rasa kebangsaan sudah hilang. Kan itu kaitannya, flownya itu begitu,” tuturnya.(iw)/foto:iwan armanias/parle.